Monday, September 2, 2019


KELUARGA ALLAH


TANTANGAN KELUARGA KRISTEN MASA KINI

 

Pendahuluan
Keluarga adalah institusi atau lembaga terkecil yang membangun sebuah masyarakat, namun juga sekaligus yang mengalami tantangan yang paling besar seiring dengan perkembangan zaman. Kehidupan di era modern ini begitu penuh dengan kesibukan dan persaingan yang semakin tinggi, menciptakan pribadi-pribadi yang semakin individualis. Orang cenderung mencari kesenangan dan kebahagiaannya sendiri, sehingga ketika hal ini diperhadapkan dengan kehidupan didalam pernikahan maka akan menimbulkan masalah yang cukup besar.
Tantangan ini semakin bertambah didalam keluarga Kristen, karena selain pergumulan untuk menjaga keutuhan dan keintiman, keluarga Kristen juga menghadapi tantangan untuk tetap menjaga nilai-nilai kebenaran firman Tuhan ditengah perubahan budaya dan gaya hidup modern yang perlahan masuk kedalam keluarga Kristen. Salah satu pandangan yang menjadi tantangan dalam keluarga Kristen saat ini adalah pandangan relativesme tentang kebenaran, bahwa tidak ada hal yang absolut termasuk Firman Tuhan. Firman Tuhan mengajarkan keluarga Kristen tentang kasih, komitmen dan saling memahami, bukan tentang kesenangan diri sendiri. Keluarga Kristen diharapkan untuk bisa hidup melekat dalam kebenaran Firman Tuhan, supaya bisa bertumbuh menjadi keluarga Allah yang menghasilkan buah yang baik, serta kuat dalam berakar di dalam kebenaran Firman Tuhan. Keluarga Kristen dituntut untuk memiliki standar kebenaran Allah dengan menerapkan prinsip-prinsip Firman Allah di dalam keluarga untuk menolong keluarga dalam menghadapi tantangan-tantangan di era modern ini.


Ringkasan Materi
A. Tantangan Keluarga Kristen masa Kini
            Peradaban modern dengan industrialisasinya, membawa banyak perubahan bagi keluarga. Tentu keluarga Kristen termasuk didalamnya. Pertama-tama karena modernisasi juga terjadi pergeseran masyarakat agraris ke masyarakat industri. Dalam masyarakat agraris hubungan kekerabatan keluarga sangat erat sekali, sebab keluarga merupakan keluarga besar. Tinggal dalam satu rumah bersama, mencari makan bersama dan dimakan bersama. Sedang dalam masyarakat industri keluarga hanya berarti ayah, ibu dan anak yang belum menikah. Mereka harus bertanggung jawab atas keluarganya sendiri sendiri. Karena pola kehidupan berubah, maka dengan sendirinya peranan masing-masing anggota keluarga juga mengalami perubahan. Salah satu sisi negatif dari modernisasi adalah mengagungkan individualisme dan sekularisme. “aku” dan “kebutuhan materialnya” merupakan pusat dari segala atau boleh dikatakan sebagai nilai tertinggi, sehingga Tuhan dan sesama manusia kurang mendapat tempat. Dan keberhasilan hidup seseorang tidak diukur dan bagaimana ia mewujudkan nilai-nilai KeKristenan dan nilai-nilai kemanusiaan dalam hidup sehari-hari, tetapi diukur dari pangkal,kekayaan dan harta benda. Karena Tuhan dikesampingkan maka penghayatan imanpun semakin mengendor, yang terilhat pada slogan yang sering kita dengar yaitu apa saja boleh dilakukan asal itu baik bagimu dan menyenangkan bagimu (ethic of permissive). Dan kecenderungan ini menjadi nyata dalam kritik-kritik terhadap struktur perkawinan dan keluarga. Maka muncullah perkawinan kelompok, perkawinan homo seks dan lesbian, perkawinan percobaan atau kumpul kebo, pertukaran pasangan, hubungan seks bebas di luar nikah, meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dll. Hal ini semua mempunyai dampak langsung dalam kehidupan keluarga, sehingga keluarga mengalami banyak keksulitan dalam memenuhi panggilannya yang luhur, baik itu dalam hubungan suami istri maupun dalam mendidik anak. Dulu, norma-norma sangat jelas, sekarang ini dengan banyaknya informasi dari media massa maupun media sosial membuat perilaku mana yang boleh dan tidak menjadi relatif. Dan sekarang ini pernikahan dan keluarga sedang mengalami guncangan sebagai akibat perbenturan antara nilai-nilai lama dengan nilai-nilai yang datang dengan teknologi modern. Untuk menyikapi itu maka keluarga Kristen harus kembali kepada pemahaman Alkitab tentang keluarga dan bertumbuh, berkembang dalam Firman Tuhan. Mengetahui dan menyadari penyebab dibalik tantangan-tantangan tersebut agar keluarga Kristen dapat kembali menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran Allah sebagai keluarga Allah yang sejati.
Keluarga adalah komunitas perttama dan terutama menjadi acuan penanaman nilai-nilai kebenaran bagi pertumbuhan iman anak. Orang tua adalah salah satu unsur penting dari keluarga. Kehidupan yang di isi oleh tatanan nilai-nilai kebenaran, mampu menyiapkan keluarga menghadapi tantangan di zaman ini. Relasi dan komunikasi yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai kebenaran bagi anak akan memberikan peliang kehidupan Keluarga Allah terpenuhi. Keluarga sebagai pusat pembentukan kehidupan rohani, batu fondasi setiap masyarakat dimana semua anggotanya berperan untuk memperkokooh hubungan-hubungan sosial diantara anggota kelompok. Keluarga Kristen pemberian Tuhan yang tak ternilai harganya, yang memegang peranan penting dalam membentuk moral dan karakter diri dalam rumah tangganya di tengah tantangan zaman.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tantangan Keluarga Kristen Masa Kini

            1. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat keluarga Kristen lupa akan kehidupan keluarga kecilnya yang telah terbentuk dalam dasar takut akan Allah.  Pengaruh yang masuk dalam keluarga adalah media yang termasuk dalam teknologi modern tersebut, dan mempengaruhi keluarga dalam pengendapan pelanggaran hukum yang salah dan menggerogoti landasan iman, kebenaran dan moral yang telah ditetapkan Allah. 2. Materialisme, dimana fokus keluarga tidak lagi pada Allah tetapi materi. 3. Budaya anti – KeKristenan , dimana kemerosotan moral semakin nyata dan ketidakpedulian terhadap sesama semakin nampak, sikap individualisme menjadi hal utama dalam kehidupan manusia. 4. Hidup dengan perasaan dan bukan dengan iman, keluarga Kristen harus selalu hidup berdasarkan Firman Allah. 5. Perceraian, dimana komitmen pernikahan adalah suatu perjanjian yang kudus sudah tidak lagi sebagai sesuatu yang sakral, pernikahan hanyalah sebgai seremonial saja.


C. Cara Mengatasi  Tantangan Keluarga Kristen Masa Kini
1. Allah dan Keluarga, dalam pergumulan menghadapi tantangan di era modern ini keluarga harus terus bersandar pada Kebenaran Firman Tuhan sebab Kelaurga Kristen sebagai pusat pembentukan kehidupan rohani, tempat bernaung yang kudus, mencerminkan kasih Allah yang holistik, sebagai pencerita tentang karya Allah.
2. Melibatkan Tuhan dalam kehidupan keluarga, Peran Tuhan melingkupi seluruh aspek kehidupan keluarga maupun pribadi yang meliputi kebutuhan keluarga akan berkat Tuhan, pengampunan serta pembaharuan oleh Tuhan.

D. Memaknai Tantangan Keluarga Kristen
            Setiap keluarga Kristen yang percaya kepada Allah sedapatnya memaknai setiap tantangan kehidupan masa kini demi pertumbuhan imannya kearah kedewasaan rohani sebagai keluarga Allah. Semakin banyak tantangan membuat keluarga semakin berakar, bertumbuh dan berbuah.

Kesimpulan
Sebagian besar tantangan keluarga adalah dari masyarakat luas, dan sebian dari lingkungan keluarga sendiri. Dalam era globalisasi dan modernisasi yang kian marak ini membawa pengaruh dan dampak baik positif maupun negatif dalam kehidupan keluarga-keluarga Kristen. Kehidupan keluarga Kristen tidak bisa lepas dari nilai-nilai yang muncul dan menghidupinya, karena itu keluarga Kristen harus selalu hidup dan berdasar pada kebenaran Firman Tuhan untuk bisa mengatasi berbagai tantangan-tantangan yang hadir dalam keluarga  masa kini.

Tanggapan
Saya menanggapi beberapa kalimat dan point dalam modul 4 tersebut, bahwa ada pernyataan “munculnya berbagai isu perkembangan dunia di tengah arus modernitas, dengan sejumlah kasus-kasus kekerasan terhadap manusia”, menurut saya perkembangan dunia saat ini bukanlah suatu isu lagi tapi merupakan suatu realita yang sudah terjadi dan berlangsung di dunia di tiap aspek kehidupan manusia, begitu pula dengan isu sejumlah kasus kekerasan  terhadap manusia sebab sejak manusia di tempatkan di dunia maka kekerasan bukanlah lagi sebuah kasus yang berupa isu saja tetapi merupakan sesuatu yang ada sejak dulu, sejak awal manusia exist di dunia, dimana kekerasan tidak hanya secara fisik namun juga secara psikiologis. Perkembangan dunia merupakan suatu dampak evolusi dan revolusi manusia dalam bertahan hidup di dunia ini, sebab selama manusia exist di dunia maka mereka akan selalu mencari cara untuk bisa hidup setara dengan Tuhan, yaitu mencoba menciptakan sesuatu untuk mempermudah kehidupan manusia, namun perkembangan atau revolusi serta perubahan atau evolusi ini membawa dampak perubahan dalam gaya hidup yang mempengaruhi kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan menimbulkan pergesseran nilai-nilai kehidupan masyarakat.










KELUARGA ALLAH

Bertumbuh Sebagai Keluarga Allah




Pendahuluan
Keluarga yang bertumbuh ternyata sangat penting. Sebab tanpa pertumbuhan dalam komunikasi, dalam iman, dalam karakter, dalam rasa saling, ... dsb. Maka persoalan-persoalan kecil bukan lagi bumbu yang menambah sedapnya sebuah pernikahan. Tetapi masalah kecil dapat terakumulasi menjadi persoalan besar, yang suatu saat akan meledak dan menimbulkan korban dan kerugian. Pertumbuhan menunjukkan adanya kehidupan, pertumbuhan menandakan adanya kedewasaan, pertumbuhan menggambarkan adanya proses dan pertumbuhan juga membuktikan adanya kualitas. Itu sebabnya tanpa pertumbuhan, komunikasi dalam rumah tangga akan mandeg, egoisme akan menggerogoti kebersamaan, karena tidak adanya kedewasaaan dan akhirnya kualitas relasi, karakter, rasa saling dalam rumah tangga juga akan terpuruk. Setiap orang mempunyai definisi masing-masing tentang keluarga yang berbahagia. Mungkin ada yang berpikir bahwa keluarga yang berbahagia adalah keluarga yang berkecukupan secara ekonomi. Mungki ada juga yang berpikir bahwa keluarga yang berbahagia adalah keluarga yang terpandang. Banyak orang sekaran ini cenderung untuk mengukur dan menilai sebuah kebahagian dengan apa yang bisa dilihat oleh mata atau materi, sehingga tidak heran jika banyak orang yang bekerja sangat keras, membanting tulang demi menyejahterakan keluarganya. Hal ini tidak salah, namun menjadi salah jika mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginannya. Banyak orang yang mengambil jalan pintas untuk memperoleh banyak harta kekayaan dan status sosial yang tinggi, misalnya dengan cara korupsi.



Ringkasan Materi
A. Bertumbuh Sebagai Keluarga Allah
            Setiap individu mengalami pertumbuhan yang berbeda dan secara terus menerus dalam seluruh aspek, karena pertumbuhan bersifat individual. Perbedaan inilah yang membuat satu individu dengan individu yang lain menjadi unik. Keluarga sebagai sekumpulan individu yang terbentuk dari pernikahan juga mengalami pertumbuhan. Bertumbuh sebagai Keluarga Allah berarti bertumbuh didalam pengenalan akan Kristus. Dalam kehidupan keluarga Kristen, setiap anggota keluarga yang mau bertumbuh bersama memiliki syarat utama. Keluarga yang berkenan kepadaNya adalah keluarga yang berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Dia. Dalam ajaran Kristen, yang menjadi dasar kebahagiaan keluarga bukanlah materi, tetapi sikap takut akan Tuhan. Untuk bertumbuh dan menghasilkan buah yang berkualitas, diperlukan akar yang kokoh yang mampu memberikan asupan yang baik bagi pertumbuhan.


B. Mengenal Allah
            Dewasa ini ada banyak orang Kristen yang tidak mengenal dan memahami dengan beanr tentang Allah. Terbukti dari beberapa orang yang hanya disibukkan dengan berbagai rutinitas kegiatan yang sifatnya kelihatannya religius tetapi pada hakekatnya tidak mempunyai makna apa-apa dalam hidupnya. Pengenalan dan pengetahuan akan Allah itu terjadi sejauh Allah menyatakan diriNya kepada manusia. Konsep tentang Allah akan menentukan kualitas hidupnya. Kegagalan mengenal Allah yang sejati secara benar menghasilkan kesesatan dalam hidupnya. Mengenal Allah berarti mengerti, mengalami, pengalaman beriman dengan Dia. John Calvin menuliskan bahwa bijaksana sejati berasal dari pengenalan akan Allah dan pengenalan akan diri. Pengetahuan akan Allah adalah kepentingan terbesar. Yesus datang dupaya manusia dapat mengenal Dia secara pribadi. Melalui Yesus keluarga dapat mengetahui dan mengalami kasih dan rencanaNya bagi manusia.

C. Mengasihi Allah
            Didalam Alkitab dinyatakan bahwa Allah adalah Kasih atau Allah itu Kasih. kasih adalah hakikat Allah, sifat dari Allah, “atribut” Allah. Kasih itu berakar dalam Allah, yang pada hakikatnya adalah kasih. sesuai dengan bunyi hukum kasih yang pertama ialah “kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengans egenap akal budimu”. Kasih Allah mengilhami kasih kita. Allah terlebih dahulu mengasihi kita melalui pemberian AnakNya yang diutus sebagai penebus. Karena Allah begitu mengasihi kita, maka kita juga harus mengasihi Dia dan akan kita tampakkan dalam kehidupan sehari-hari kita kepada sesama kita.
Ada tiga hal yang harus dilakukan terkait dengan mengasihi Allah menurut Thomas Aquinas, yaitu tidak boleh mempunyai Allah lain dengan tidak membuat patung untuk disembah atau menggunakan kuasa yang lain di luar kuasa Allah, harus memberikan kepada Allah penghormatan dengan tidak menyebut namaNya dengan sembarang dan sia-sia, dan harus beriman kepada Tuhan dengan memberikan seluruh hidup untuk dipakai sebagai alat dalam pekerjaanNya yakni memberikan waktu untuk beribadah kepadanya.
Kata Kasih dalam PL adalah ungkapan palin dalam dari kepribadian, sekaligus hubungan pribadi yang paling akrab dan dekat.
Dalam PB Kasih adalah tindakan Allah yang dinyatakan melalui tindakan penyelamatan.
Wujud mengasihi Allah dapat dilihat seperti dengan mengasihi Allah dengan seluruh totalitas hidup manusia, serta kasih terhadap sesama. Di dalam bahasa Yunani, kasih dibedakan sesuai dengan penggunaannya, dan kasih terbagi atas empat jenis, yaitu :
Kasih Agape, kasih yang sempurna, hanya kasih Tuhan lah yang sempurna.
Kasih Phileo, yaitu kasih terhadap sahabat atau sesama
Kasih Storge yakni kasih terhadap orangtua dan keluarga
Kasih Eros yakni kasih yang mengandung unsur seks.
Bukti Kasih kita kepada Allah adalah mengasihi sesama seperti yang dijabarkan dalam hukum Taurat ke 4 – 10, yakni kita harus mengasihi orangtua, tidak boleh melukai sesama kita dengan perbuatan – baik dengan melukai sesama yakni membunuh, berzinah dan mencuri, dan tidak boleh melukai sesama kita dengan perkataan dan pikiran melukai dengan perkataan yakni saksi dusta, mengingini istri sesama dan milik sesama.
Mengasihi Allah adalah dengan jalan mengikuti FirmanNya.

D. Menaati Allah
            Allah menuntut ketaatan dari orang-orang yang termasuk keluarga Allah yang mengaku percaya kepada Allah.  Karena ketidaktaatan akan melahirkan pemberontakan dan hadirnya kuasa roh jahat dalam diri  manusia dan keluarga. Ketaatan keluarga Kristen adalah karena kasih dan iman. Taat artinya membayar harga untuk menuruti firmanNya. Ketaatan keluarga Krristen adalah bukti dari iman. Ketaatan berarti meneladani Kristus dalam kehidupan keluarga. Allah sangat berkenan kepada  kehidupan keluarga Kristen yang taat, dan berkatNya akan selalu senantiasa hadir dalam keluarga Kristen yang taat. Ketaatan dapat dilakukan oleh keluarga Kristen bukan dengan kekuatan mereka sendiri tetapi melainkan oleh Roh Kudus yang ada didalam kita yang memberikan kemampuan untuk melakukan semuanya.

E. Menjadi Saksi Allah Bagi Dunia
            Manusia diciptakan serupa dengan gambar Allah, dan manusia merupakan wakil Allah di dunia. Manusia diciptakan dengan tujuan untuk menjadi saksi tentang kebenaran Allah dan memuliakan namaNya. Keluarga Kristen yang bertumbuh dalam kasihNya akan mampu menjadi saksi Allah didunia dengan mengikuti semua perintahnya. Misi kesaksian selalu berhubungan dengan amanat, yaitu memberitakan Allah sebagai pencipta dan penguasa yang maha kuasa atas semesta alam dan Tuhan yang berdaulat atas sejarah, memberitakan dosa dan pertobatan, memberikan tentang nubuatan dan pengharapan akan Mesias, menjadi saksi Kristus dalam artian yang paling mendasar. Keluarga adalah para saksi Allah di dalam Yesus ketika memiliki kehidupan dan wajib memperlihatkan ajaran-ajaranNya bagi orang lain. Ketika kita menolong orang lain untuk datang dan percaya kepada Yesus, itulah wujud menjadi saksi Allah di dalam Yesus.

F. Aspek-aspek pertumbuhan Keluarga Allah
            Menurut Paul Meier aspek yang diperlukan dalam menumbuhkan keluarga Kristen menjadi Keluarga Allah adalah adanya Kasih diantara suami-istri, orangtua dan anak haruslah terus meningkat, harus ada disiplin, pentingnya konsistensi, mendesaknya keteladanan keluarga dihadapan anak-anak termasuk dalam segi perkataan, sikap dan penampilan serta perbuatan baik, suami berperan sebagai kepala keluarga.

            Perilaku, tata nilai, cara beriman dan bertumbuh muncul dan berkembang dari keluarga asal (Family of Origin). Perangai dan budi pekerti adalah warisan dari interaksi didalam keluarga. Dalam membangun keluarga agar bertumbuh menjadi keluarga Allah  maka diperlukan pemahaman kepribadian, watak, tata nilai serta beriman kepada Allah.

Kesimpulan dan Tanggapan
Paling tidak ada dua hal yang harus dilakukan supaya keluarga menjadi keluarga Kristen yang bertumbuh, yakni pertama adalah hidup saling mengasihi dan menghormati agar dapat menciptakan iklim keluarga yang penuh damai, dan kedua adalah tetap berpegang kepada Tuhan dan percaya pada pemeliharaan Tuhan.
Berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus adalah suatu hal yang diinginkan Tuhan terjadi pada setiap manusia ciptaanNya, termasuk keluarga. Individu dan keluarga tidak dapat bertumbuh dan berbuah kalau tidak berakar didalam Kristus. Bertumbuh dalam hubungan dengan Kristus mempunyai makna lebih mengenali Dia, lebih mengasihi dan menaatiNya. Bertumbuh sebagai keluarga Allah berarti bertumbuh dalam pengenalan akan Allah melalui karyaNya, firmanNya dan pengorbanan AnakNya sebagai korban tebusan keselamatan bagi umat manusia.
Bertumbuh sebagai keluarga Allah berarti keluarga bertumbuh di dalam Kristus yang mempunyai makna lebih mengenal Dia, lebih mengasihi dan menaatiNya. Kelaurga Kristen merupakan pusat dan tujuan dari perjanjian Allah, yakni untuk menjadi saksi bagi dunia. Karena itu sebagai anggota keluarga Kristen harus melakukan yang terbaik dalam membangun keluarga yang berkenan kepada Allah. Keluarga yang berkenan kepadaNya lah yang merupakan keluarga Allah.



KELUARGA ALLAH

Konsep Teologi Keluarga Allah


Pendahuluan
Keluarga merupakan lembaga yang fenomenal dan universal. Didalamnya terdapat anak-anak yang dipersiapkan untuk bertumbuh. Keluarga adalah lembaga masyarakat paling kecil tetapi paling penting. Tetapi kata keluarga terlalu banyak dipakai oleh berbagai orang dari berbagi kelompok sehingga menjadi hilang makna yang sesungguhnya. Karena itu keluarga Kristen adalah miniatur dari keluarga Gereja. Persekutuan bersama dalam keluarga bersifat dinamis dan harus dijaga keharmonisannya. Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab masing-masing. Dan setiap anggota keluarga Kristen wajib berbuat baik karena Tuhan telah berbuat baik kepada umatNya terlebih dahulu. Karakter, tata nilai dan cara beriman kita muncul dan berkembang dari keluarga tempat dimana kita dibesarkan dan bertumbuh.


1. Konsep Teologi Keluarga Allah
            Keluarga adalah suatu persekutuan dua individu atau lebih yang mempunyai suatu ikatan cinta kasih dalam suatu pernikahan dan ikatan darah, yaitu terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya. Keluarga merupakan tempat anggota keluarga tumbuh dan berkembang bersama-sama. Keluarga terdiri dari tiga sampa empat generasi dan komponen keluarga ini sangat berperan dalam sistem sosial dan ekonomi leluhur Israel (Hans Jachen, 1980 : 28). Keluarga merupakan kelompok atau persekutuan sosial yang paling kecil. Keluarga terbentuk apabila ada ikatan darah, perkawinan atau adopsi. Keluarga merupakan suatu persekutuan yang berawal dari dua orang yang berbeda jenis kelamin yang diikat dalam ikatan pernikahan.
Anggota keluarga dalam pengertian yag luas memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga dan membantu satu sama lain. Pemahaman teologis keluarga Allah adlah lembaga rohani yanng dibentuk oleh Allah dari bumi. Keluarga Kristen adalah persekutuan hidup antara ayah, ibu dan anak-anaknya yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi serta berusaha untuk meneladani hidup Yesus dengan ajaran-ajaranNya dalam kehidupan sehari-hari.
Peran keluarga merupakan tempat pertama menjalani pertumbuhan menyangkut tubuh, akal budi, hubungan sosial, kasih dan rohani. keluarga merupakan pusat pengembangan semua aktivitas, keluarga merupakan tempat yang aman untuk berteduh saat ada badai kehidupan. Keluarga merupakan tempat untuk mentransfer nilai-nilai kehidupan bagi setiap anggota keluarga dan saling belajar hal yang dianggap baik bagi keluarga tersebut. Keluarga merupakan tempat munculnya permasalahan dan sebaliknya merupakan tempat penyelesaiannya. Keluarga yang terbentuk sudah memiliki kepribadian karakter Kristianni tersendiri yang kemudia diterima anak-anakNya karena mereka saling berinteraksi. Kelaurga yang terbentuk dalam kasih dan ajaran Kristus merupakan keluarga Allah yang fungsional dan mengatasi masalah yang mereka hadapu sehingga disebut keluarga stabil dan rukun. Anak memproyeksikan pengalaman dan ketaatan berimannya dengan orangtua dalam memahami serta menunjukkan sikap takut dan hormat kepada Tuhan. Aspek-aspek yang berhubungan dengan etika sosial dan pembinaan orangtua kepada anak dalam keluarga adalah kasih, disiplin, konsistensi, aturan, keimanan serta keteladanan kepemimpinan orangtua.

2. Fungsi Keluarga Allah
            Setelah sebuah keluarga terbentuk, anggota keluarga memiliki tugas masing-masing. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang disebut sebagai fungsi. Adapun fungsi keluarga menurut B.S Sidjabat adalah sebagai fungsi Prokreasi atau keturunan, fungsi sosialisasi, fungsi edukasi, fungsi proteksi, fungsi afeksi (perasaan), fungsi religius, fungsi ekonomis, fungsi rekreasi, dan fungsi status sosial.
Secara khusus menurut iman Kristen keluarga yang dipaparkan dalam Alkitab adalah sebagai rekan sekerja Allah dalam mengelola alam semesta dan isinya (kej 2 : 28), dan sebagai lembaga pendidik utama dan pertama (Ul 6 : 4 – 9), serta sebagai wadah kepada semua anggota keluarga dalam mengekspresikan kasih, kesetiaan dan sikap saling menghormati (Ef. 5 : 22-23; 6: 1-3).

3. Pentingnya Keluarga Allah
            Keadaan keluarga pada masa kini terdapat banyak masalah dan pergumulan yang dihadapi. Keluarga Kristen pada masa kini perlu menyadari peranannya dengan cara merefleksikan nilai-nilai kehidupan berdasarkan Alkitab atau pemahaman iman Kristen sehingga menjadi perpanjangan tangan Allah dalam kehidupan keluarga Kristen secara utuh.
Identifikasi pentingnya peranan keluarga Allah, yakni keluarga sebagai pusat pembentukan rohani, keluarga sebagai tempat bernaung kudus, keluarga yang mencerminkan kasih Allah secara holistik, baik fisik, mental/ emosional, sosial, spiritual/ rohani kepada para anggotanya, dan keluarga sebagai pencerita yang menceritakan karya-karya Allah didalam keluraga sebagai kabar kesukaan.

4. Ciri Keluarga Allah
            Kekristenan diumpamakan dengan Salib. Kayu yang vertikal menunjukkan hubungannya dengan Allah dan kayu yang horizontal menunjukkan hubungannya dengan sesama. Dan hubungan sesama orang Kristen dikenal dengan istilah keluarga allah. Kehidupan keluarga Allah sendiri akan menampakkan diri berbeda dengan keluarga yang bukan Kristen. Ciri keluarga Allah adalah adanya kasih persaudaraan secara rukun, mau mengampuni kesalahan orang lain, persekutuan, hidup dalam kasih dan kekudusan Tuhan, menjunjung kebenaran dan keadilan.

5. Peran Allah dalam Kehidupan Keluarga
            Tuhan merencakanakan terbentuknya sebuah keluarga karena Tuhan mencptakan manusia sepasang yakni laki-laki dan perempuan (kej 2 : 21-25). Manusia diciptakan berbeda tetapi satu kesatuan, artinya manusia diciptakan dalam dua jenis kelamin. Dalam perbedaan itu manusia  menjadi satu kesatuan yang luar biasa karena saling membutuhkan, saling mendukung, saling melengkapi. Tuhan memberikan daya tarik yang biasa dalam diri sebagai laki-laki dan perempuan sehingga mempunyai rasa suka yang membuat mereka bertemu dan mengikat diri. Itulah cikal bakal manusia membangun keluarga. Keluarga sangat membutuhkan Tuhan dalam kehidupan mereka. Jika Tuhan diutamakan, maka sukacita, kekuatan, kemenangan dan penghiburan akan tinggal dalam keluarga. Nilai dan ajaran Kristiani yang ditanam dalam kehidupan keluarga akan terpancar kelaur sehingga merangkul keluarga yang lain untuk tumbuh bersama, dikuatkan serta diteguhkan oleh Tuhan untuk berani “tampil beda” dan siap  menjadi saksi Kristus ditengah masyarakat dimana Tuhan menempatkan kita. Dalam keluarga Kristen ada hal khas yang berkaitan dengan peran Tuhan dalam keluarga. Peran Tuhan itu melingkupi keluarga akan berkat Tuhan, pengampunan, serta pembaharuan hidup oleh Tuhan.

Kesimpulan dan Tanggapan
            Sebuah keluarga Kristen yang baik selaras dengan prinsip-prinsip alkitabiah dan merupakan keluarga dimana setiap anggota keluarga memahami dan memenuhi peran yang telah diberikan oleh Allah. Keluarga bukanlah lembaga yang dirancang oleh manusia. Keluarga diciptakan oleh Allah supaya bermanfaat bagi manusia, dan manusia telah diberi tanggug jawab atasnya. Oleh karena itu, dalam kerendahan hati kita perlu datang kepada Tuhan bersama dengan keluarga kita, mohon Tuhan berkenan hadir dan membaharui kehidupan pribadi dari keluarga setiap hari. Dengan demikian, Tuhan yang menjadi pedoman kehidupan keluarga akan memberi sukacita dan damai sejahtera, sehingga keluarga Kristen dapat menjadi berkakt dan kesaksian bagi sesama kita.


Tuesday, July 23, 2019


Kelas XII Hak Azasi Manusia



  1. 1. HAK AZASI MANUSIA HAK AZASI MANUSIA  MENURUT IMAN MENURUT IMAN KRISTEN KRISTEN 1.  Pengertian Hak Azasi Manusia
  2. 2. Berbicara  tentang Hak Azasi Manusia (HAM)Berbicara  tentang Hak Azasi Manusia (HAM) memang selalu manarik untuk diperbincangkan.memang selalu manarik untuk diperbincangkan. Itu sebabnya selama berabad-abad manusia terusItu sebabnya selama berabad-abad manusia terus berupaya memperjuangkan hak-hak azasinya.berupaya memperjuangkan hak-hak azasinya. Sebelum kita lanjutkan jawablah beberapaSebelum kita lanjutkan jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini.pertanyaan di bawah ini. a. Menurut Anda apakah Hak Azasi Manusia itu?a. Menurut Anda apakah Hak Azasi Manusia itu? b. Tanyakan temanmu apakah Hak Azasi manusiab. Tanyakan temanmu apakah Hak Azasi manusia itu menurut dia?itu menurut dia? c. Bandingkan jawaban Anda dengan jawabanc. Bandingkan jawaban Anda dengan jawaban temanmu. Apakah ada perbedaan? Dalam haltemanmu. Apakah ada perbedaan? Dalam hal apa?apa?
  3. 3. Definisi Menurut Para AhliDefinisi Menurut Para Ahli > John Locke> John Locke Hak asasi manusia adalah hak yangHak asasi manusia adalah hak yang dibawa sejak lahirdibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat padayang secara kodrati melekat pada manusia dan tidak dapat diganggumanusia dan tidak dapat diganggu gugat atau sifatnya mutlak.gugat atau sifatnya mutlak.
  4. 4. > Jack Donnely> Jack Donnely Hak Asasi Manusia adalah hak-hakHak Asasi Manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusiayang dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia.semata-mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukanUmat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya olehkarena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkanmasyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-hukum positif, melainkan semata- mata berdasarkan martabatnyamata berdasarkan martabatnya sebagai manusia.sebagai manusia.
  5. 5. > Prof. Koentjoro Poerbo Pranoto> Prof. Koentjoro Poerbo Pranoto Hak asasi manusia adalah hak yangHak asasi manusia adalah hak yang bersifat asasi. Artinya, hak-hakbersifat asasi. Artinya, hak-hak yang dimiliki manusia menurutyang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapatkodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehinggadipisahkan dari hakikatnya sehingga bersifat suci.bersifat suci.
  6. 6.   Dalam UU RI NO 39 tahun 1999Dalam UU RI NO 39 tahun 1999 tentang HAM dijelaskan HAM adalahtentang HAM dijelaskan HAM adalah “seperangkat hak yang melekat pada“seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusiahakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk  Tuhan Yang Mahasebagai makhluk  Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahNyaEsa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggiyang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara hukum,dan dilindungi oleh Negara hukum, pemerintah dan setiap orang demipemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungankehormatan serta perlindungan harkat dan mertabat manusia”.harkat dan mertabat manusia”.
  7. 7. > Definisi Menurut Alkitab> Definisi Menurut Alkitab (Kej. 1:26-29; 2:17-18)(Kej. 1:26-29; 2:17-18) HAM, adalah hak-hak yang palingHAM, adalah hak-hak yang paling asasi yang melekat pada diriasasi yang melekat pada diri manusia yang melekat secaramanusia yang melekat secara kodrati pada diri manusia sebagaikodrati pada diri manusia sebagai karunia Allah.karunia Allah.
  8. 8. DARI PENGERTIAN DI ATAS,ADADARI PENGERTIAN DI ATAS,ADA TIGA HALYANG PERLU KITATIGA HALYANG PERLU KITA PERHATIKAN. PERHATIKAN.  Pertama bahwa HAM melekat pada diri manusia. Artinya bahwa hak azasi dimiliki oleh setiap manusia diseluruh dunia, tanpa membedakan usia, jenis kelamin, suku bangsa, etnis, agama, warna kulit, dan lain-lain. Hal ini disebut dengan HAM Bersifat Universal. Dan hak azasi itu juga tidak dapat dipisahkan  dari kehidupan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia.
  9. 9. Kedua Bahwa HAM  merupakan anugerahNya.Artinya hak azasi itu diberikan  oleh Tuhan, dan pemberian itu diberikan dengan cuma-cuma. Tuhan memberikan hak azasi itu  pada diri manusia sejak ia “berada” (sejak di dalam kandungan sampai ia mati) atau dengan kata lain  HAM itu bersifat fundamental.Hal itu juga menegaskan  bahwa HAM bukanlah pemberian seseorang, apalagi yang namanya penguasa, pemerintah.  Ketiga Bahwa HAM harus dihormati.Artinya siapapun manusia di muka bumi ini harus menjunjung  tinggi HAM dan pemerintah, penguasa sebagai penyelenggara Negara, penerima mandat dari Tuhan wajib melindungi hak azasi tiap-tiap warga negaranya tanpa membeda-bedakannya.
  10. 10. 2.  Jenis-jenis Hak Azasi Manusia2.  Jenis-jenis Hak Azasi Manusia 1.       Hak warga negara, yang mencakup ruang bebas1.       Hak warga negara, yang mencakup ruang bebas yang harus dijamin setiap pemerintah bagi setiapyang harus dijamin setiap pemerintah bagi setiap warganya.warganya.    2.       Hak-hak politik, yakni hak untuk memberikan2.       Hak-hak politik, yakni hak untuk memberikan “saham”, baik sendiri maupun bersama-sama, kepada“saham”, baik sendiri maupun bersama-sama, kepada pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya.pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya.    3.       Hak-hak ekonomi dan sosial, yakni hak yang3.       Hak-hak ekonomi dan sosial, yakni hak yang dimiliki seseorang dalam berhadapan dengan negara,dimiliki seseorang dalam berhadapan dengan negara, untuk tujuan menghilangkan kesenjangan sosial danuntuk tujuan menghilangkan kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi dan membatasi kerugian-kerugianketimpangan ekonomi dan membatasi kerugian-kerugian yang disebabkan oleh alam, umur, dan seterusnya.yang disebabkan oleh alam, umur, dan seterusnya.
  11. 11. 4.       Sehubungan dengan hak-hak4.       Sehubungan dengan hak-hak ekonomi dan sosial, muncullah hak-ekonomi dan sosial, muncullah hak- hak golongan minoritas dan bangsa-hak golongan minoritas dan bangsa- bangsa. Mereka memiliki hak yangbangsa. Mereka memiliki hak yang fundamental untuk menentukanfundamental untuk menentukan nasib sendiri, yakni baik dalam halnasib sendiri, yakni baik dalam hal untuk memilih status internasionaluntuk memilih status internasional mereka sendiri dengan bebas,mereka sendiri dengan bebas, maupun untuk jenis pemerintahanmaupun untuk jenis pemerintahan yang paling sesuai dengan aspirasiyang paling sesuai dengan aspirasi rakyatnya.rakyatnya.
  12. 12.   a. Hak untuk hidupa. Hak untuk hidup       b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan      b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan       c. Hak mengembangkan diri      c. Hak mengembangkan diri       d. Hak memperoleh keadilan      d. Hak memperoleh keadilan       e. Hak atas kebebasan pribadi      e. Hak atas kebebasan pribadi       f. Hak atas rasa aman      f. Hak atas rasa aman       g. Hak atas kesejahteraan      g. Hak atas kesejahteraan       h. Hak turut serta dalam pemerintahan      h. Hak turut serta dalam pemerintahan       i. Hak wanita      i. Hak wanita       j. Hak anak. Dll      j. Hak anak. Dll
  13. 13. v3. Hubungan Antara Hak dan Kewajiban3. Hubungan Antara Hak dan Kewajiban Pilihlah satu dari tiga pilihan yang tertera  di bawah ini. Dan beriPilihlah satu dari tiga pilihan yang tertera  di bawah ini. Dan beri alasannya mengapa Anda memilihnya.alasannya mengapa Anda memilihnya. ·® Saya memilih hak karena?·® Saya memilih hak karena? …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ® Saya memilih kewajiban karena?® Saya memilih kewajiban karena? …………………………………………...…………………………………………………………………………...……………………………… ® Saya memilih hak dan kewajiban karena?® Saya memilih hak dan kewajiban karena? …………………………………………………………………………...…………………………………………………………………………...
  14. 14. Setiap hak tak terkecuali HAM malibatkanSetiap hak tak terkecuali HAM malibatkan kewajiban. Sebab hak hanya menjadi hak setelahkewajiban. Sebab hak hanya menjadi hak setelah kewajiban terpenuhi. Sebaliknya kewajiban jugakewajiban terpenuhi. Sebaliknya kewajiban juga melibatkan hak, sebab kewajiban  hanya dapatmelibatkan hak, sebab kewajiban  hanya dapat dilaksanakan sebaik-baiknya apabila hak dihormati.dilaksanakan sebaik-baiknya apabila hak dihormati. Hak tanpa kewajiban adalah kesewenang-Hak tanpa kewajiban adalah kesewenang- wenangan. Sedangkan kewajiban tanpa hak adalahwenangan. Sedangkan kewajiban tanpa hak adalah perbudakan. Dengan kata lain sejatinya hak danperbudakan. Dengan kata lain sejatinya hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan. Contoh Andakewajiban tidak dapat dipisahkan. Contoh Anda sebagai seorang pelajar yang duduk di SLTA kelassebagai seorang pelajar yang duduk di SLTA kelas XII memiliki hak untuk menerima pengajaran dariXII memiliki hak untuk menerima pengajaran dari guru, menggunakan fasilitas sekolah yang ada,guru, menggunakan fasilitas sekolah yang ada, namun disamping itu Anda juga memiliki kewajibannamun disamping itu Anda juga memiliki kewajiban yakni membayar uang sekolah, mematuhi tatayakni membayar uang sekolah, mematuhi tata tertip yang ada di sekolah Anda,dll.tertip yang ada di sekolah Anda,dll.
  15. 15. 4. HAM Dalam Perspektif Iman4. HAM Dalam Perspektif Iman KristenKristen       Pertanyaan yang paling      Pertanyaan yang paling mendasar bagi kita adalah, darimendasar bagi kita adalah, dari manakah kita dapat menemukanmanakah kita dapat menemukan bahwa setiap manusia mempunyaibahwa setiap manusia mempunyai hak azasi. Dr. Eka Darmaputerahak azasi. Dr. Eka Darmaputera mengatakan: untuk mengkaji HAMmengatakan: untuk mengkaji HAM dalam perspektif iman Kristen harusdalam perspektif iman Kristen harus bertolak dari dua konsep yangbertolak dari dua konsep yang mendasar antara lain:mendasar antara lain:
  16. 16. a.      Kedaulatan Allah Yang Univesal a.      Kedaulatan Allah Yang Univesal           Di atas sudah diuraikan bahwa HAM merupakan         Di atas sudah diuraikan bahwa HAM merupakan anugerah Allah kepada manusia. Allah yang adalahanugerah Allah kepada manusia. Allah yang adalah sumber HAM itu sendiri memiliki kedaulatan atassumber HAM itu sendiri memiliki kedaulatan atas seluruh alam beserta dengan segala isinya. Allah adalahseluruh alam beserta dengan segala isinya. Allah adalah Tuan atas segala tuan dan Raja atas segala raja. Dia tidakTuan atas segala tuan dan Raja atas segala raja. Dia tidak memiliki tandingan yang setara; Dia bukan hanya Tuhanmemiliki tandingan yang setara; Dia bukan hanya Tuhan atas setiap penguasa di bumi, tetapi juga Tuhan diatas setiap penguasa di bumi, tetapi juga Tuhan di surga.Oleh karena Allah berdaulat, berkuasa  atas segalasurga.Oleh karena Allah berdaulat, berkuasa  atas segala sesuatu, maka tidak ada satu orang, lembaga, penguasasesuatu, maka tidak ada satu orang, lembaga, penguasa pun yang memiliki wewenang untuk membatalkan hak-pun yang memiliki wewenang untuk membatalkan hak- hak tersebut kecuali Allah. Ketika seseorang, lembaga,hak tersebut kecuali Allah. Ketika seseorang, lembaga, bahkan sang penguasa melakukan pelanggaran terhadapbahkan sang penguasa melakukan pelanggaran terhadap HAM, sesungguhnya ia telah melakukan pelanggaranHAM, sesungguhnya ia telah melakukan pelanggaran terhadap ketetapan Allah.terhadap ketetapan Allah.
  17. 17. b.      Citra Allah Pada Diri Setiap Manusiab.      Citra Allah Pada Diri Setiap Manusia Dalam kisah penciptaan disebutkan bahwa AllahDalam kisah penciptaan disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia  menurut gambar dan rupaNyamenciptakan manusia  menurut gambar dan rupaNya (Kejadian 1:26), atau lebih dikenal dengan istilah(Kejadian 1:26), atau lebih dikenal dengan istilah imago imago deidei. . ImagoImago = citra/gambar; = citra/gambar; dei dei = Allah. Pernyataan ini = Allah. Pernyataan ini berarti manusia secara unik memantulkan citra Allah  diberarti manusia secara unik memantulkan citra Allah  di dalam kehidupannya. Misalnya  Allah adalah adil adanya,dalam kehidupannya. Misalnya  Allah adalah adil adanya, maka manusia sebagai gambar dan rupa Allah harusmaka manusia sebagai gambar dan rupa Allah harus memancarkan keadilan dalam hidupnya.memancarkan keadilan dalam hidupnya.        Gambar Allah yang ada dalam diri manusia       Gambar Allah yang ada dalam diri manusia mencakup kualitas-kualitas rasional, moral, dan spiritualmencakup kualitas-kualitas rasional, moral, dan spiritual yang memisahkan manusia dari binatang, danyang memisahkan manusia dari binatang, dan menghubungkan manusia dengan Allah. Itulah sebabnyamenghubungkan manusia dengan Allah. Itulah sebabnya manusia memili kebolehan untuk belajar tentang Dia.manusia memili kebolehan untuk belajar tentang Dia.
  18. 18. Dari ayat di atas juga dapat diambil suatuDari ayat di atas juga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa setiap orang diciptakankesimpulan bahwa setiap orang diciptakan sama berharganya dihadapan Allah, apapunsama berharganya dihadapan Allah, apapun latar belakangnya, jenis kelamin, usia, suku,latar belakangnya, jenis kelamin, usia, suku, bangsa, etnis, agama, warna kulit, danbangsa, etnis, agama, warna kulit, dan tingkat sosial ekonomianya. Dihadapan Allahtingkat sosial ekonomianya. Dihadapan Allah tidak ada orang Yahudi, atau orang Yunani,tidak ada orang Yahudi, atau orang Yunani, tidak ada hamba, atau orang merdeka, tidaktidak ada hamba, atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamuada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua satu di dalam Kristus Yesus (Galatiasemua satu di dalam Kristus Yesus (Galatia 3:28) dengan demikian semua orang3:28) dengan demikian semua orang memiliki hak azasi yang sama.memiliki hak azasi yang sama.
  19. 19. Ayat-ayat lain yang dapat kitaAyat-ayat lain yang dapat kita jadikan sebagai acuan dalamjadikan sebagai acuan dalam memahami HAM dalam sudutmemahami HAM dalam sudut pandang iman Kristen antara lain:pandang iman Kristen antara lain: Keluaran 20:17 (hukum taurat), Keluaran 20:17 (hukum taurat),  Imamat 19 (bagaimana bersikapImamat 19 (bagaimana bersikap terhadap sesama, sebangsa danterhadap sesama, sebangsa dan saudara), Imamat 25, Matius 22:37-saudara), Imamat 25, Matius 22:37- 40 (dua hukum kasih) dll.40 (dua hukum kasih) dll.


Saturday, July 20, 2019

Materi 
Kelas X
Semester 1


Bab I   Bertumbuh dan Semakin Berhikmat



Teks Alkitab: 1 Samuel 3:19; 2:26; 1 Korintus 3:1-9



A. Pengantar



Chili Davis, seorang pelatih bisbol Amerika Serikat pernah mengatakan,

“Growing old is mandatory; growing up is optional.” Dalam bahasa Indonesia
ungkapan ini dapat diterjemahkan demikian, “Bertambah umur sudah
seharusnya terjadi. Namun menjadi dewasa adalah pilihan.” Maksudnya, setiap
orang pasti bertambah usianya. Setiap hari, minggu, bulan, dan tahun, usia kita
terus berjalan. Kita tidak mungkin menghentikannya sampai tiba waktunya
ketika kita menutup mata dan meninggal dunia kelak. Namun bertumbuh
menjadi dewasa dalam pemikiran, sikap, dan perilaku, adalah pilihan. Tidak
setiap orang yang dewasa umurnya juga dewasa pemikiran, sikap dan
perilakunya. Setiap orang harus memutuskan untuk berubah menjadi dewasa
dalam hal-hal tersebut, sehingga ia menjadi bijaksana dalam menghadapi
berbagai persoalan di dalam hidupnya.
Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat yang terkenal itu, pernah
mengatakan, “Yang penting bukanlah tahun-tahun di dalam hidupmu,
melainkan hidup yang kamu jalani di dalam tahun-tahun usiamu itu.” Di sini
kembali kita melihat bahwa bukan panjangnya usia, atau sejauh mana umur
kita sekarang, melainkan bagaimana kita mengisi tahun-tahun usia itu dengan
hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Bertumbuh dan
I Semakin Berhikmat



B. Berbagi Pengalaman



Hari Ulang Tahun yang Paling Mengesankan

Coba ceritakan kepada teman-temanmu, ulang tahun kamu yang mana
yang kamu rasakan paling mengesankan. Bagikanlah pengalaman itu kepada
teman sebangkumu. Atau kalau kelas kamu terlalu kecil, coba kumpulkan
dua atau tiga teman yang lain untuk saling menceritakan pengalaman kamu
tentang hari ulang tahun kamu itu.
Ulang tahunku yang paling mengesankan adalah ketika aku
Sekarang, coba jelaskan, mengapa kamu menyebutkan hari ulang tahunmu
tersebut sebagai hari ulang tahun yang paling mengesankan? Siapa di antara
kamu yang pada hari ulang tahun ingat kepada Tuhan dan mengucap syukur
untuk usia yang telah ditambahkan Tuhan kepadamu?
Apakah kamu mengucap syukur untuk tingkat kedewasaan yang semakin
bertambah pada dirimu? Apakah yang kamu maksudkan dengan tingkat
kedewasaan tersebut? Usiakah? Perubahan secara fisik pada diri setiap remaja
laki-laki dan perempuankah? Coba amati keadaan fisik dan kejiwaan kamu di
Kelas X sekarang dan bandingkanlah dengan keadaan kamu ketika masih di
SMP, di kelas VII hingga IX. Perbedaan-perbedaan apakah yang kamu temukan?
Ciri-ciri pertumbuhan fisik yang kamu alami antara usia di SMP (kelas VII
hingga IX) dengan keadaan kamu di kelas X sekarang:
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 3
Ciri-ciri perubahan fisik dan psikologis yang kamu alami antara usia di SMP
(kelas VII hingga IX) dengan keadaan kamu di kelas X sekarang:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………


Sekarang, perhatikan pula, apakah pertumbuhan secara fisik itu sudah

dengan sendirinya merupakan tanda bahwa orang itu sudah menjadi dewasa
dalam pemikiran dan karakternya? Apakah orang itu sudah bertumbuh bukan
saja menjadi dewasa, tetapi juga matang dalam kepribadiannya?
Ciri-ciri pribadi yang matang menurut saya:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………


C. Kisah Tonya Harding

Tonya Harding (lahir 1970) adalah seorang pemain sepatu es (ice-skating)
terkenal di Amerika Serikat. Pada tahun 1994 ia terlibat dalam sebuah
pelanggaran hukum ketika bekas suaminya, Jeff Gillooly, berkomplot dengan
Shawn Eckhardt dan Shane Stant, dan menyerang saingannya dalam olahraga
sepatu es, Nancy Kerrigan, dalam sebuah latihan persiapan Kejuaraan Sepatu
Es Keindahan di AS. Kerrigan dipukul di bagian pahanya, hanya beberapa
sentimeter di atas lututnya, dengan sebuah tongkat polisi lipat. Untunglah kaki
Kerrigan tidak patah, hanya luka-luka, tetapi hal itu telah membuat Kerrigan
mengundurkan diri dari kejuaraan nasional. Harding memenangi kejuaraan itu
(Daily Mail, “ Agony of the ice queen”, 14 September 2013).
Namun peristiwa ini kemudian terbongkar oleh polisi. Polisi dan hakim
membuktikan bahwa Harding mengetahui rencana serangan terhadap
Kerrigan. Harding mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman percobaan tiga
tahun penjara, 500 jam pelayanan masyarakat, dan denda $160.000. Gelar
juaranya tahun 1994 dicabut, dan seumur hidupnya Harding dilarang ikut
4 Kelas X SMA/SMK
serta dalam semua kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi sepatu es
nasional di seluruh AS, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Apa yang kita temukan dalam kisah di atas? Kisah ini menggambarkan
bagaimana seseorang yang sudah dewasa menurut usianya, ternyata tidak
mampu menghadapi masalahnya secara dewasa. Tonya Harding, misalnya, harus
menghadapi Nancy Kerrigan, lawannya yang tangguh dalam pertandingan
sepatu es. Ia khawatir tidak bisa memenangkan pertandingan itu dengan
mengalahkan Nancy di arena pertandingan. Karena itu ketika seseorang
memutuskan untuk mencelakakan Nancy, ia pun berdiam diri, atau bahkan
menyetujui apa yang direncanakan oleh Jeff Gillooly untuk mencelakakannya.
Ini adalah sebuah contoh tentang emosi yang negatif. Emosi seperti ini
seringkali ditampilkan oleh orang-orang yang tidak matang pribadinya, tidak
siap menerima kekalahan secara terhormat, dan karena itu bersedia melakukan
apa saja untuk mencapai tujuannya. Dengan kata lain, secara fisik mereka sudah
bertumbuh, tetapi secara emosional dan kepribadian mereka tetap seperti
anak kecil. Mereka tidak bisa berpikir dengan matang dan bertanggung jawab.
Hal seperti ini dapat kita temukan pula di berbagai aspek kehidupan. Coba
diskusikan hal ini dengan temanmu sebangku, dan carilah contoh-contohnya
dalam kehidupan sehari-hari.


D. Diskusi

Coba diskusikan hal-hal di bawah ini dengan teman sebangkumu, dan
carilah contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari.


Contoh-contoh ketidakdewasaan



Di dalam kehidupan keluarga:

………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Di dalam pergaulan sehari-hari:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 5
Di dunia olahraga:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Di dunia pendidikan:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Di dunia politik:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………


E. Kematangan Pribadi dan Emosi

Salah satu cara yang paling mudah untuk menilai kematangan pribadi
seseorang adalah dengan mengamati ekspresi emosinya. Emosi adalah
pengalaman sadar yang subyektif, yang terutama sekali dicirikan oleh
ungkapan-ungkapan psiko-fisiologis, reaksi biologis, dan keadaan mental.
Dalam kehidupan sehari-hari, emosi seringkali terlepas begitu saja ketika
seseorang tidak mampu mengendalikan dirinya. Akibatnya, perkataan dan
tindakannya pun jadi tidak terkendali. Contohnya, apa yang dilakukan oleh
Tonya Harding dan kawan-kawannya. Setelah semuanya terjadi dan mereka
dinyatakan bersalah, lalu dijatuhi hukuman, mungkin mereka baru menyesali
apa yang telah mereka lakukan.


F. Ekspresi Emosi

Emosi seseorang biasanya bisa dilihat melalui bahasa tubuh, mimik, atau
suara orang tersebut. Gerakan-gerakan atau intonasi suara, walaupun tidak
sama persis dengan orang lain tetap bisa kita lihat. Ada orang yang ingin
memperlihatkan ekspresi emosinya kepada orang lain supaya orang lain
memahami apa yang dirasakannya. Tetapi, ada juga orang yang berusaha
menyembunyikan emosinya supaya tidak diketahui orang lain, tentu dengan
berbagai pertimbangan yang dimiliki oleh orang tersebut.



Sepanjang perjalanan hidup ini, kita akan berhadapan dengan bermacammacam

orang. Selama itu pula kita akan banyak menerima pendapatpendapat
tentang diri kita atau tentang apa yang kita lakukan. Ada yang
memberi pandangan positif, namun ada juga yang negatif. Pendapat atau
pandangan orang lain itu sedikit banyak memberi pengaruh pada bagaimana
cara kita memandang diri kita sendiri. Bukan hanya pendapat orang lain yang
mempengaruhi diri kita, pandangan kita terhadap diri sendiri juga dapat
mempengaruhi cara kita memandang atau menilai diri kita sendiri. Pada
akhirnya, hal itu akan berpengaruh pada perkembangan emosi kita.
Triantoro Safaria dan Nofrans Eka Saputra dalam bukunya Manajemen
Emosi, memberikan contoh tentang bermacam-macam ekspresi jasmani yang
bisa muncul dari emosi seseorang, misalnya:


•• Emosi marah: wajahnya memerah, nafasnya menjadi sesak, otot-otot

tangan akan menegang, dan energi tubuhnya memuncak.
•• Emosi takut: mukanya menjadi pucat, jantungnya berdebar-debar.
Ekman dan Friesen seperti dikutip oleh B. Walgito dalam buku Pengantar
Psikologi Umum (1994), menyebutkan tiga macam emosi yang dikenal dengan
display rules (penampilannya pada wajah atau tubuh manusia), yaitu:
1. Masking: keadaan seseorang yang dapat menyembunyikan atau menutupi
emosi yang dialaminya. Misalnya, seorang perawat marah karena sikap
pasien yang menyepelekan pekerjaannya. Kemarahannya diredam atau
ditutupi sehingga gejala kejasmaniannya tidak tampak.
2. Modulation: keadaan seseorang yang dapat mengurangi emosi yang
dialaminya. Misalnya, karena marah, ia mengomel-ngomel (gejala jasmani)
tetapi kemarahannya tidak meledak-ledak.
3. Simulation: orang tidak mengalami emosi, tetapi seolah-olah mengalami
emosi dengan menampakkan gejala-gejala kejasmanian.
Berdasarkan pembagian emosi di atas, faktor yang paling penting dalam
mengembangkan emosi yang sehat adalah pengenalan yang benar tentang
diri sendiri serta kesediaan untuk bertumbuh dan berkembang menjadi
pribadi yang matang dan bertanggung jawab. Matang, artinya tidak berpikir
kekanak-kanakan, hanya peduli akan kepentingan dan keuntungan dirinya
sendiri. Bertanggung jawab, artinya memperhitungkan setiap tindakannya,
apa untung rugi dari tindakan yang akan saya ambil ini? Apakah saya akan
menyakiti orang lain dengan keputusan yang saya ambil?
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 7
Pada saat yang sama juga ia akan berpikir secara bertanggung jawab atas
dirinya sendiri. Dia akan bertanya, apakah keputusan yang akan saya ambil ini
hanya menguntungkan orang lain, namun pada saat yang sama merugikan
dan menghancurkan diri saya?


G. Belajar dari Alkitab



1. Samuel dan Hofni-Pinehas



Di dalam Alkitab kita dapat menemukan banyak sekali contoh tentang

pribadi yang tidak dewasa, tidak matang, dan tidak bertanggung jawab.
Namun di pihak lain Alkitab juga mengajarkan kepada kita bagaimana cara
hidup orang yang matang dan bertanggung jawab itu. Itulah pribadi yang
Allah kehendaki di dalam hidup kita.
Dalam Kitab 1 Samuel 3:19 dikatakan, “Dan Samuel makin besar dan TUHAN
menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya
gugur.” Samuel adalah salah satu pribadi teladan yang kita temukan dalam
Alkitab. Sejak masa kecil, Samuel telah diserahkan oleh Hana, ibunya, kepada
Imam Eli untuk dibesarkan dan dididik di bait suci Allah di Silo. Hana yang lama
tidak mempunyai anak, bernazar kepada Allah, bahwa apabila ia dikaruniai
seorang anak oleh Allah, maka ia akan menyerahkan anak itu kepada Allah.
Itulah sebabnya Samuel kemudian diantarkan ke Silo untuk dididik oleh Imam
Eli.
Yang menarik ialah Samuel ternyata juga mempunyai dua orang anak lakilaki,
yaitu Hofni dan Pinehas. Kisah tentang kedua anak Eli ini digambarkan
dalam ayat-ayat yang muncul sebelum ayat yang menggambarkan keadaan
Samuel,
12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak
mengindahkan TUHAN, 13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa
itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara
daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di
tangannya 14 dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau
ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu
itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka
memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo. 15 Bahkan
sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada
orang yang mempersembahkan korban itu: “Berikanlah daging kepada imam
untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging
yang dimasak, hanya yang mentah saja.” 16 Apabila orang itu menjawabnya:
“Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu
sesuka hatimu,” maka berkatalah ia kepada orang itu: “Sekarang juga harus
kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan.”
17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan
TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.
Gambaran ini berlawanan seratus persen dengan gambaran yang diberikan
mengenai Samuel. Di satu pihak kita menemukan Hofni dan Pinehas yang egois,
mementingkan diri sendiri, dan tampaknya juga pemarah. Kitab 1 Samuel ini
menceritakan bahwa setiap kali ada orang yang datang mempersembahkan
kurban sembelihan, Hofni dan Pinehas akan menyuruh para pelayan imam
untuk mengambilkan daging yang paling atas, yang paling enak, untuk mereka
makan sendiri. Padahal, seharusnya bagian itu dibakar sampai hangus sebagai
lambang persembahan yang penuh kepada Allah. Hofni dan Pinehas tidak rela
membiarkan daging itu hangus begitu saja. “Ini bagian yang paling nikmat.
Mengapa kita harus menjadi orang bodoh dan membiarkannya hangus begitu
saja,” mungkin demikian yang muncul dalam benak pikiran mereka. Itulah
sebabnya mereka mengambil apa yang bukan menjadi hak mereka. Mereka
mencuri, atau dalam istilah sekarang, kasus ini dikenal sebagai korupsi.
Demikian pula halnya dengan para pelayan imam itu. Mereka takut
menghadapi anak-anak tuan mereka, sehingga mereka mengikuti begitu saja
apa yang diperintahkan kepada mereka. Mereka tidak berani membantah
perintah Hofni dan Pinehas, sebab mereka adalah anak-anak dari tuan mereka.
Mungkinkah mereka takut dimarahi oleh Imam Eli? Mungkinkah mereka
berpikir bahwa anak-anak Imam Eli tidak boleh dibantah, karena mereka anakanak
hamba Tuhan? Apapun juga alasannya, tampaknya para pelayan ini pun
hanya memikirkan keselamatan mereka sendiri. Hanya berusaha mencari
aman!


Sementara itu, bagaimana dengan Samuel? Ia digambarkan sebagai anak

yang makin besar dan disertai Tuhan. Ia semakin besar dan semakin disukai oleh
Tuhan maupun manusia. Bagaimana ini bisa terjadi? Tentulah ini disebabkan
oleh kedewasaan Samuel, kematangan pribadinya dan emosinya, dan sikapnya
yang tidak egois atau mementingkan diri sendiri. Samuel selalu memikirkan
pentingnya pelayanannya kepada Allah dan umat Israel.


2. Perpecahan di Gereja Korintus

Sebuah kisah lain tentang sikap yang tidak dewasa dan bertanggung jawab
dapat kita temukan di kalangan gereja perdana di Korintus. Dalam 1 Korintus
3:1-9 kita menemukan kisah tentang pertikaian yang terjadi di gereja Korintus.
Gereja itu terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok yang masing-masing
saling membanggakan diri sendiri. Muncul orang-orang yang mengklaim “Aku
dari golongan Paulus,” atau “Aku dari golongan Apolos.” Mungkin pula ada
kelompok-kelompok lain yang mengaku “Aku golongan dari Yesus,” sementara
yang lainnya mereka anggap bukan pengikut Yesus atau tidak mempunyai
Yesus.
Masing-masing kelompok ini menganggap diri mereka lebih baik, lebih
hebat, bahkan lebih tinggi daripada yang lainnya. Kalau demikian yang terjadi,
siapakah yang paling benar? Bagaimana pendapat kamu? Coba berikan
contoh-contoh tentang pertikaian di dalam gereja atau antar-gereja yang
kamu ketahui dan tunjukkanlah apa kira-kira faktor penyebabnya!
Contoh-contoh pertikaian di dalam gereja masa kini:
.………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Menurut kamu, apa penyebabnya? Ledakan emosi yang tidak terkendali?
Ketidakdewasaan pribadi anggota-anggotanya? Sikap yang tidak bertanggung
jawab dari pimpinan dan anggota gereja? Kemungkinan-kemungkin apa lagi
yang bisa menimbulkan pertikaian gereja? Coba tuangkan pemikiran kalian di
bawah ini:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Sekarang, bayangkanlah apa yang akan terjadi apabila Hofni dan Pinehas
ternyata hidup bertanggungjawab, tidak egois, tidak mementingkan diri
sendiri, dan tidak emosional. Bagaimana kira-kira kisah mereka akan berlanjut?
Bayangkanlah pula keadaan gereja di Korintus apabila anggota-anggotanya
tidak terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok yang membanggakan diri
sendiri dan saling melecehkan, bahkan menghina kelompok-kelompok yang
dianggap menjadi lawannya.
Dalam 1 Korintus 13:11 Rasul Paulus berkata,
“Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa
seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku
menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.”
Dari sini jelas bahwa “Bertambah umur terjadi dengan sendirinya, tetapi
menjadi dewasa adalah pilihan.” Untuk bisa bertumbuh dan menjadi dewasa,
kita harus berusaha meninggalkan sikap kekanak-kanakan kita, cara berkatakata,
merasa, dan berpikir seperti kanak-kanak. Kita harus bisa mengendalikan
emosi kita dan mempertimbangkan setiap keputusan kita sebelum kita
tergesa-gesa mengatakan sesuatu dan memutuskan untuk bertindak. Kita
perlu bertanya terlebih dahulu, apakah dampak kata-kata dan tindakan saya
itu bagi saya dan bagi orang lain?
Samuel bertumbuh dari kanak-kanak menjadi dewasa dan mengalami
semuanya dengan indah. Kitab 1 Samuel 2:26 melukiskan, “Tetapi Samuel yang
muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun
di hadapan manusia.” Ini semua terjadi karena ia hidup dengan firman Tuhan.
“Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun
dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur” (1 Sam. 3:19). Indah, bukan?



H. Bertumbuh menjadi Berhikmat



Dalam Amsal 2:6 dikatakan, “Karena TUHAN-lah yang memberikan hikmat,

dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.” Menurut kamu apakah
artinya kalimat ini?
Kalimat di atas berarti:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………



Dalam Kitab I Raja-raja 4:29-30 dikatakan,

29 “Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat
besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, 30 sehingga hikmat
Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang
Mesir.”
Hikmat Salomo dapat kita temukan di dalam cerita ketika Salomo dihadapkan
dengan sebuah persoalan yang sangat berat. Dua orang ibu datang kepadanya,
masing-masing memperebutkan seorang bayi yang mereka akui sebagai bayi
mereka.
Bagaimanakah kelanjutan cerita tersebut? Bacalah perikop 1 Raja-raja 3:16-
28 dan kisahkan kembali ceritanya. Lalu coba jelaskan apa makna ayat 1 Rajaraja
3:28 yang berbunyi, “Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan
hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka
melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan
keadilan.”


I. Refleksi



Thomas Huxley, seorang pemikir Inggris, pernah mengatakan, “Jangan kita

lupakan, bahwa apa yang kita sebut sebagai alasan-alasan yang rasional untuk
keyakinan kita, seringkali adalah upaya-upaya yang sangat tidak rasional untuk
membenarkan naluri-naluri kita.” Apa maksud Huxley dengan kata-katanya ini?
Maksudnya, seringkali kita berusaha untuk membenarkan naluri-naluri kita
yang egois, yang emosional, yang tidak peduli terhadap orang lain, dengan
alasan-alasan yang tampaknya rasional. Misalnya, seorang remaja laki-laki
yang menuntut agar pacarnya memenuhi kebutuhan seksualnya dengan
mengatakan, “Kamu harus buktikan bahwa kamu betul-betul sayang aku. Kalau
kamu betul-betul sayang aku, kamu mestinya rela tidur dengan aku.”
Seorang gadis yang tidak emosional, yang mampu mengendalikan pikiran
dan emosinya dengan baik, akan menolak permintaan ini. Apa yang terjadi kalau
setelah ia menyerahkan kegadisannya, laki-laki ini kemudian meninggalkannya?
Apa yang terjadi kalau dia menjadi hamil karena keputusannya itu? Siapa
yang mau bertanggung jawab? Selain itu, ia harus bertanya pula apakah
tubuhnya secara fisiologis sudah siap untuk melahirkan bayi? Data-data medis
menunjukkan bahwa perempuan yang hamil dan melahirkan pada usia yang
terlalu muda cenderung mengalami kematian pada proses melahirkan karena
memang tubuhnya tidak siap untuk proses yang sangat berat itu. Semua ini
harus menjadi dasar pertimbangan yang matang, dan di situ kedewasaan
kamu akan terlihat dan diuji.


J. Sikap Saya



Lihatlah bagan di bawah ini, dan coba gambarkan sikap dan perbuatan

apa yang seharusnya kamu lakukan dalam masing-masing situasi itu untuk
menunjukkan kepribadianmu yang dewasa dan bertanggung jawab.


1. Situasi: Temanmu meminta contekan dan gurumu mengetahuinya. Kamu

dihukum guru, sementara temanmu tidak.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
2. Situasi: Tim sepakbola sekolahmu kalah dalam pertandingan melawan
sekolah lain dan diejek-ejek.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
3. Situasi: Kamu ditegur teman karena berpacaran dengan seseorang yang
tidak disukai temanmu itu.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
4. Situasi: Kamu tidak ikut dalam kerja kelompok tetapi karena guru kamu
tidak tahu, maka ia memberikan nilai yang sama untuk kamu dengan
anggota kelompok lain.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 13
5. Situasi: Ada seorang teman menurut kamu suka sekali membantah
pernyataan-pernyataan kamu sehingga membuat kamu kesal.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
6. Situasi: Teman baik kamu berhasil menjadi juara sementara kamu hanya
menduduki tempat ketiga.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
7. Situasi: Kamu seorang murid perempuan, dan pacar kamu, salah seorang
teman laki-laki kamu di kelas, menuntut agar kamu mengadakan hubungan
seks dengannya, sebagai tanda bahwa kamu benar-benar mencintainya.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
8. Sebutkanlah minimal tiga hal yang menunjukkan kematangan emosional
dirinya, serta sikap yang menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawab.
a. ....................................................................................................................
b. ....................................................................................................................
c. ....................................................................................................................


K. Rangkuman



Masa remaja adalah masa yang menyenangkan sekaligus menyulitkan

karena ini adalah masa transisi. Akan tiba masanya kamu akan bertumbuh dan
menjadi dewasa. Seiring dengan perkembangan menuju kedewasaan itu, kamu
juga akan mengalami perkembangan emosi dan menemukan jati diri kamu.
Itulah sebabnya kamu perlu menemukan dan mengenal terlebih dahulu akan
konsep diri kita. Kamu harus memiliki konsep diri yang positif dan berusaha
mengubah dirimu serta cara pandangmu terhadap persoalan di dalam hidup
sehingga kamu akan dapat menanggapi segala permasalahan dengan cara
yang positif pula.
Kita sudah melihat bagaimana sifat kekanak-kanakan, egoisme, emosi, bisa
menyebabkan kita mengambil keputusan-keputusan yang keliru dan bahkan
merugikan kita. Kita sudah melihat bahwa pemahaman tentang diri sendiri
yang kadang-kadang harus berani menerima kekurangan dan kekalahan justru
adalah sikap yang penting sebagai ciri-ciri kedewasan kita. Kita juga sudah
melihat betapa pentingnya hidup bersama dengan firman Tuhan setiap hari
supaya kita bisa bertumbuh menjadi dewasa, matang, dan bertanggung jawab
dalam hidup kalian.
Kesetiaan mempelajari dan menjalankan firman Tuhan dalam hidup kita
– bahkan sejak kita masih kanak-kanak – akan membimbing kita ke dalam
kehidupan yang berhikmat, seperti yang diperlihatkan oleh Samuel dan
Salomo.
L. Doa Penutup
Kami bersyukur untuk anugerah Tuhan yang begitu besar dalam hidup
kami. Kami bersyukur untuk keberadaan kami saat ini. Biarlah kami
memiliki kepercayaan diri yang baik, ya Tuhan sehingga kami juga
dimampukan untuk memiliki sikap hidup yang baik, yang tecermin
melalui perkataan dan perbuatan kami. Berilah hikmat kepada kami
untuk dapat mengontrol emosi kami dengan baik. Terima kasih ya
Tuhan. Amin.