Monday, September 2, 2019


KELUARGA ALLAH


TANTANGAN KELUARGA KRISTEN MASA KINI

 

Pendahuluan
Keluarga adalah institusi atau lembaga terkecil yang membangun sebuah masyarakat, namun juga sekaligus yang mengalami tantangan yang paling besar seiring dengan perkembangan zaman. Kehidupan di era modern ini begitu penuh dengan kesibukan dan persaingan yang semakin tinggi, menciptakan pribadi-pribadi yang semakin individualis. Orang cenderung mencari kesenangan dan kebahagiaannya sendiri, sehingga ketika hal ini diperhadapkan dengan kehidupan didalam pernikahan maka akan menimbulkan masalah yang cukup besar.
Tantangan ini semakin bertambah didalam keluarga Kristen, karena selain pergumulan untuk menjaga keutuhan dan keintiman, keluarga Kristen juga menghadapi tantangan untuk tetap menjaga nilai-nilai kebenaran firman Tuhan ditengah perubahan budaya dan gaya hidup modern yang perlahan masuk kedalam keluarga Kristen. Salah satu pandangan yang menjadi tantangan dalam keluarga Kristen saat ini adalah pandangan relativesme tentang kebenaran, bahwa tidak ada hal yang absolut termasuk Firman Tuhan. Firman Tuhan mengajarkan keluarga Kristen tentang kasih, komitmen dan saling memahami, bukan tentang kesenangan diri sendiri. Keluarga Kristen diharapkan untuk bisa hidup melekat dalam kebenaran Firman Tuhan, supaya bisa bertumbuh menjadi keluarga Allah yang menghasilkan buah yang baik, serta kuat dalam berakar di dalam kebenaran Firman Tuhan. Keluarga Kristen dituntut untuk memiliki standar kebenaran Allah dengan menerapkan prinsip-prinsip Firman Allah di dalam keluarga untuk menolong keluarga dalam menghadapi tantangan-tantangan di era modern ini.


Ringkasan Materi
A. Tantangan Keluarga Kristen masa Kini
            Peradaban modern dengan industrialisasinya, membawa banyak perubahan bagi keluarga. Tentu keluarga Kristen termasuk didalamnya. Pertama-tama karena modernisasi juga terjadi pergeseran masyarakat agraris ke masyarakat industri. Dalam masyarakat agraris hubungan kekerabatan keluarga sangat erat sekali, sebab keluarga merupakan keluarga besar. Tinggal dalam satu rumah bersama, mencari makan bersama dan dimakan bersama. Sedang dalam masyarakat industri keluarga hanya berarti ayah, ibu dan anak yang belum menikah. Mereka harus bertanggung jawab atas keluarganya sendiri sendiri. Karena pola kehidupan berubah, maka dengan sendirinya peranan masing-masing anggota keluarga juga mengalami perubahan. Salah satu sisi negatif dari modernisasi adalah mengagungkan individualisme dan sekularisme. “aku” dan “kebutuhan materialnya” merupakan pusat dari segala atau boleh dikatakan sebagai nilai tertinggi, sehingga Tuhan dan sesama manusia kurang mendapat tempat. Dan keberhasilan hidup seseorang tidak diukur dan bagaimana ia mewujudkan nilai-nilai KeKristenan dan nilai-nilai kemanusiaan dalam hidup sehari-hari, tetapi diukur dari pangkal,kekayaan dan harta benda. Karena Tuhan dikesampingkan maka penghayatan imanpun semakin mengendor, yang terilhat pada slogan yang sering kita dengar yaitu apa saja boleh dilakukan asal itu baik bagimu dan menyenangkan bagimu (ethic of permissive). Dan kecenderungan ini menjadi nyata dalam kritik-kritik terhadap struktur perkawinan dan keluarga. Maka muncullah perkawinan kelompok, perkawinan homo seks dan lesbian, perkawinan percobaan atau kumpul kebo, pertukaran pasangan, hubungan seks bebas di luar nikah, meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dll. Hal ini semua mempunyai dampak langsung dalam kehidupan keluarga, sehingga keluarga mengalami banyak keksulitan dalam memenuhi panggilannya yang luhur, baik itu dalam hubungan suami istri maupun dalam mendidik anak. Dulu, norma-norma sangat jelas, sekarang ini dengan banyaknya informasi dari media massa maupun media sosial membuat perilaku mana yang boleh dan tidak menjadi relatif. Dan sekarang ini pernikahan dan keluarga sedang mengalami guncangan sebagai akibat perbenturan antara nilai-nilai lama dengan nilai-nilai yang datang dengan teknologi modern. Untuk menyikapi itu maka keluarga Kristen harus kembali kepada pemahaman Alkitab tentang keluarga dan bertumbuh, berkembang dalam Firman Tuhan. Mengetahui dan menyadari penyebab dibalik tantangan-tantangan tersebut agar keluarga Kristen dapat kembali menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran Allah sebagai keluarga Allah yang sejati.
Keluarga adalah komunitas perttama dan terutama menjadi acuan penanaman nilai-nilai kebenaran bagi pertumbuhan iman anak. Orang tua adalah salah satu unsur penting dari keluarga. Kehidupan yang di isi oleh tatanan nilai-nilai kebenaran, mampu menyiapkan keluarga menghadapi tantangan di zaman ini. Relasi dan komunikasi yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai kebenaran bagi anak akan memberikan peliang kehidupan Keluarga Allah terpenuhi. Keluarga sebagai pusat pembentukan kehidupan rohani, batu fondasi setiap masyarakat dimana semua anggotanya berperan untuk memperkokooh hubungan-hubungan sosial diantara anggota kelompok. Keluarga Kristen pemberian Tuhan yang tak ternilai harganya, yang memegang peranan penting dalam membentuk moral dan karakter diri dalam rumah tangganya di tengah tantangan zaman.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tantangan Keluarga Kristen Masa Kini

            1. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat keluarga Kristen lupa akan kehidupan keluarga kecilnya yang telah terbentuk dalam dasar takut akan Allah.  Pengaruh yang masuk dalam keluarga adalah media yang termasuk dalam teknologi modern tersebut, dan mempengaruhi keluarga dalam pengendapan pelanggaran hukum yang salah dan menggerogoti landasan iman, kebenaran dan moral yang telah ditetapkan Allah. 2. Materialisme, dimana fokus keluarga tidak lagi pada Allah tetapi materi. 3. Budaya anti – KeKristenan , dimana kemerosotan moral semakin nyata dan ketidakpedulian terhadap sesama semakin nampak, sikap individualisme menjadi hal utama dalam kehidupan manusia. 4. Hidup dengan perasaan dan bukan dengan iman, keluarga Kristen harus selalu hidup berdasarkan Firman Allah. 5. Perceraian, dimana komitmen pernikahan adalah suatu perjanjian yang kudus sudah tidak lagi sebagai sesuatu yang sakral, pernikahan hanyalah sebgai seremonial saja.


C. Cara Mengatasi  Tantangan Keluarga Kristen Masa Kini
1. Allah dan Keluarga, dalam pergumulan menghadapi tantangan di era modern ini keluarga harus terus bersandar pada Kebenaran Firman Tuhan sebab Kelaurga Kristen sebagai pusat pembentukan kehidupan rohani, tempat bernaung yang kudus, mencerminkan kasih Allah yang holistik, sebagai pencerita tentang karya Allah.
2. Melibatkan Tuhan dalam kehidupan keluarga, Peran Tuhan melingkupi seluruh aspek kehidupan keluarga maupun pribadi yang meliputi kebutuhan keluarga akan berkat Tuhan, pengampunan serta pembaharuan oleh Tuhan.

D. Memaknai Tantangan Keluarga Kristen
            Setiap keluarga Kristen yang percaya kepada Allah sedapatnya memaknai setiap tantangan kehidupan masa kini demi pertumbuhan imannya kearah kedewasaan rohani sebagai keluarga Allah. Semakin banyak tantangan membuat keluarga semakin berakar, bertumbuh dan berbuah.

Kesimpulan
Sebagian besar tantangan keluarga adalah dari masyarakat luas, dan sebian dari lingkungan keluarga sendiri. Dalam era globalisasi dan modernisasi yang kian marak ini membawa pengaruh dan dampak baik positif maupun negatif dalam kehidupan keluarga-keluarga Kristen. Kehidupan keluarga Kristen tidak bisa lepas dari nilai-nilai yang muncul dan menghidupinya, karena itu keluarga Kristen harus selalu hidup dan berdasar pada kebenaran Firman Tuhan untuk bisa mengatasi berbagai tantangan-tantangan yang hadir dalam keluarga  masa kini.

Tanggapan
Saya menanggapi beberapa kalimat dan point dalam modul 4 tersebut, bahwa ada pernyataan “munculnya berbagai isu perkembangan dunia di tengah arus modernitas, dengan sejumlah kasus-kasus kekerasan terhadap manusia”, menurut saya perkembangan dunia saat ini bukanlah suatu isu lagi tapi merupakan suatu realita yang sudah terjadi dan berlangsung di dunia di tiap aspek kehidupan manusia, begitu pula dengan isu sejumlah kasus kekerasan  terhadap manusia sebab sejak manusia di tempatkan di dunia maka kekerasan bukanlah lagi sebuah kasus yang berupa isu saja tetapi merupakan sesuatu yang ada sejak dulu, sejak awal manusia exist di dunia, dimana kekerasan tidak hanya secara fisik namun juga secara psikiologis. Perkembangan dunia merupakan suatu dampak evolusi dan revolusi manusia dalam bertahan hidup di dunia ini, sebab selama manusia exist di dunia maka mereka akan selalu mencari cara untuk bisa hidup setara dengan Tuhan, yaitu mencoba menciptakan sesuatu untuk mempermudah kehidupan manusia, namun perkembangan atau revolusi serta perubahan atau evolusi ini membawa dampak perubahan dalam gaya hidup yang mempengaruhi kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan menimbulkan pergesseran nilai-nilai kehidupan masyarakat.










KELUARGA ALLAH

Bertumbuh Sebagai Keluarga Allah




Pendahuluan
Keluarga yang bertumbuh ternyata sangat penting. Sebab tanpa pertumbuhan dalam komunikasi, dalam iman, dalam karakter, dalam rasa saling, ... dsb. Maka persoalan-persoalan kecil bukan lagi bumbu yang menambah sedapnya sebuah pernikahan. Tetapi masalah kecil dapat terakumulasi menjadi persoalan besar, yang suatu saat akan meledak dan menimbulkan korban dan kerugian. Pertumbuhan menunjukkan adanya kehidupan, pertumbuhan menandakan adanya kedewasaan, pertumbuhan menggambarkan adanya proses dan pertumbuhan juga membuktikan adanya kualitas. Itu sebabnya tanpa pertumbuhan, komunikasi dalam rumah tangga akan mandeg, egoisme akan menggerogoti kebersamaan, karena tidak adanya kedewasaaan dan akhirnya kualitas relasi, karakter, rasa saling dalam rumah tangga juga akan terpuruk. Setiap orang mempunyai definisi masing-masing tentang keluarga yang berbahagia. Mungkin ada yang berpikir bahwa keluarga yang berbahagia adalah keluarga yang berkecukupan secara ekonomi. Mungki ada juga yang berpikir bahwa keluarga yang berbahagia adalah keluarga yang terpandang. Banyak orang sekaran ini cenderung untuk mengukur dan menilai sebuah kebahagian dengan apa yang bisa dilihat oleh mata atau materi, sehingga tidak heran jika banyak orang yang bekerja sangat keras, membanting tulang demi menyejahterakan keluarganya. Hal ini tidak salah, namun menjadi salah jika mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginannya. Banyak orang yang mengambil jalan pintas untuk memperoleh banyak harta kekayaan dan status sosial yang tinggi, misalnya dengan cara korupsi.



Ringkasan Materi
A. Bertumbuh Sebagai Keluarga Allah
            Setiap individu mengalami pertumbuhan yang berbeda dan secara terus menerus dalam seluruh aspek, karena pertumbuhan bersifat individual. Perbedaan inilah yang membuat satu individu dengan individu yang lain menjadi unik. Keluarga sebagai sekumpulan individu yang terbentuk dari pernikahan juga mengalami pertumbuhan. Bertumbuh sebagai Keluarga Allah berarti bertumbuh didalam pengenalan akan Kristus. Dalam kehidupan keluarga Kristen, setiap anggota keluarga yang mau bertumbuh bersama memiliki syarat utama. Keluarga yang berkenan kepadaNya adalah keluarga yang berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Dia. Dalam ajaran Kristen, yang menjadi dasar kebahagiaan keluarga bukanlah materi, tetapi sikap takut akan Tuhan. Untuk bertumbuh dan menghasilkan buah yang berkualitas, diperlukan akar yang kokoh yang mampu memberikan asupan yang baik bagi pertumbuhan.


B. Mengenal Allah
            Dewasa ini ada banyak orang Kristen yang tidak mengenal dan memahami dengan beanr tentang Allah. Terbukti dari beberapa orang yang hanya disibukkan dengan berbagai rutinitas kegiatan yang sifatnya kelihatannya religius tetapi pada hakekatnya tidak mempunyai makna apa-apa dalam hidupnya. Pengenalan dan pengetahuan akan Allah itu terjadi sejauh Allah menyatakan diriNya kepada manusia. Konsep tentang Allah akan menentukan kualitas hidupnya. Kegagalan mengenal Allah yang sejati secara benar menghasilkan kesesatan dalam hidupnya. Mengenal Allah berarti mengerti, mengalami, pengalaman beriman dengan Dia. John Calvin menuliskan bahwa bijaksana sejati berasal dari pengenalan akan Allah dan pengenalan akan diri. Pengetahuan akan Allah adalah kepentingan terbesar. Yesus datang dupaya manusia dapat mengenal Dia secara pribadi. Melalui Yesus keluarga dapat mengetahui dan mengalami kasih dan rencanaNya bagi manusia.

C. Mengasihi Allah
            Didalam Alkitab dinyatakan bahwa Allah adalah Kasih atau Allah itu Kasih. kasih adalah hakikat Allah, sifat dari Allah, “atribut” Allah. Kasih itu berakar dalam Allah, yang pada hakikatnya adalah kasih. sesuai dengan bunyi hukum kasih yang pertama ialah “kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengans egenap akal budimu”. Kasih Allah mengilhami kasih kita. Allah terlebih dahulu mengasihi kita melalui pemberian AnakNya yang diutus sebagai penebus. Karena Allah begitu mengasihi kita, maka kita juga harus mengasihi Dia dan akan kita tampakkan dalam kehidupan sehari-hari kita kepada sesama kita.
Ada tiga hal yang harus dilakukan terkait dengan mengasihi Allah menurut Thomas Aquinas, yaitu tidak boleh mempunyai Allah lain dengan tidak membuat patung untuk disembah atau menggunakan kuasa yang lain di luar kuasa Allah, harus memberikan kepada Allah penghormatan dengan tidak menyebut namaNya dengan sembarang dan sia-sia, dan harus beriman kepada Tuhan dengan memberikan seluruh hidup untuk dipakai sebagai alat dalam pekerjaanNya yakni memberikan waktu untuk beribadah kepadanya.
Kata Kasih dalam PL adalah ungkapan palin dalam dari kepribadian, sekaligus hubungan pribadi yang paling akrab dan dekat.
Dalam PB Kasih adalah tindakan Allah yang dinyatakan melalui tindakan penyelamatan.
Wujud mengasihi Allah dapat dilihat seperti dengan mengasihi Allah dengan seluruh totalitas hidup manusia, serta kasih terhadap sesama. Di dalam bahasa Yunani, kasih dibedakan sesuai dengan penggunaannya, dan kasih terbagi atas empat jenis, yaitu :
Kasih Agape, kasih yang sempurna, hanya kasih Tuhan lah yang sempurna.
Kasih Phileo, yaitu kasih terhadap sahabat atau sesama
Kasih Storge yakni kasih terhadap orangtua dan keluarga
Kasih Eros yakni kasih yang mengandung unsur seks.
Bukti Kasih kita kepada Allah adalah mengasihi sesama seperti yang dijabarkan dalam hukum Taurat ke 4 – 10, yakni kita harus mengasihi orangtua, tidak boleh melukai sesama kita dengan perbuatan – baik dengan melukai sesama yakni membunuh, berzinah dan mencuri, dan tidak boleh melukai sesama kita dengan perkataan dan pikiran melukai dengan perkataan yakni saksi dusta, mengingini istri sesama dan milik sesama.
Mengasihi Allah adalah dengan jalan mengikuti FirmanNya.

D. Menaati Allah
            Allah menuntut ketaatan dari orang-orang yang termasuk keluarga Allah yang mengaku percaya kepada Allah.  Karena ketidaktaatan akan melahirkan pemberontakan dan hadirnya kuasa roh jahat dalam diri  manusia dan keluarga. Ketaatan keluarga Kristen adalah karena kasih dan iman. Taat artinya membayar harga untuk menuruti firmanNya. Ketaatan keluarga Krristen adalah bukti dari iman. Ketaatan berarti meneladani Kristus dalam kehidupan keluarga. Allah sangat berkenan kepada  kehidupan keluarga Kristen yang taat, dan berkatNya akan selalu senantiasa hadir dalam keluarga Kristen yang taat. Ketaatan dapat dilakukan oleh keluarga Kristen bukan dengan kekuatan mereka sendiri tetapi melainkan oleh Roh Kudus yang ada didalam kita yang memberikan kemampuan untuk melakukan semuanya.

E. Menjadi Saksi Allah Bagi Dunia
            Manusia diciptakan serupa dengan gambar Allah, dan manusia merupakan wakil Allah di dunia. Manusia diciptakan dengan tujuan untuk menjadi saksi tentang kebenaran Allah dan memuliakan namaNya. Keluarga Kristen yang bertumbuh dalam kasihNya akan mampu menjadi saksi Allah didunia dengan mengikuti semua perintahnya. Misi kesaksian selalu berhubungan dengan amanat, yaitu memberitakan Allah sebagai pencipta dan penguasa yang maha kuasa atas semesta alam dan Tuhan yang berdaulat atas sejarah, memberitakan dosa dan pertobatan, memberikan tentang nubuatan dan pengharapan akan Mesias, menjadi saksi Kristus dalam artian yang paling mendasar. Keluarga adalah para saksi Allah di dalam Yesus ketika memiliki kehidupan dan wajib memperlihatkan ajaran-ajaranNya bagi orang lain. Ketika kita menolong orang lain untuk datang dan percaya kepada Yesus, itulah wujud menjadi saksi Allah di dalam Yesus.

F. Aspek-aspek pertumbuhan Keluarga Allah
            Menurut Paul Meier aspek yang diperlukan dalam menumbuhkan keluarga Kristen menjadi Keluarga Allah adalah adanya Kasih diantara suami-istri, orangtua dan anak haruslah terus meningkat, harus ada disiplin, pentingnya konsistensi, mendesaknya keteladanan keluarga dihadapan anak-anak termasuk dalam segi perkataan, sikap dan penampilan serta perbuatan baik, suami berperan sebagai kepala keluarga.

            Perilaku, tata nilai, cara beriman dan bertumbuh muncul dan berkembang dari keluarga asal (Family of Origin). Perangai dan budi pekerti adalah warisan dari interaksi didalam keluarga. Dalam membangun keluarga agar bertumbuh menjadi keluarga Allah  maka diperlukan pemahaman kepribadian, watak, tata nilai serta beriman kepada Allah.

Kesimpulan dan Tanggapan
Paling tidak ada dua hal yang harus dilakukan supaya keluarga menjadi keluarga Kristen yang bertumbuh, yakni pertama adalah hidup saling mengasihi dan menghormati agar dapat menciptakan iklim keluarga yang penuh damai, dan kedua adalah tetap berpegang kepada Tuhan dan percaya pada pemeliharaan Tuhan.
Berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus adalah suatu hal yang diinginkan Tuhan terjadi pada setiap manusia ciptaanNya, termasuk keluarga. Individu dan keluarga tidak dapat bertumbuh dan berbuah kalau tidak berakar didalam Kristus. Bertumbuh dalam hubungan dengan Kristus mempunyai makna lebih mengenali Dia, lebih mengasihi dan menaatiNya. Bertumbuh sebagai keluarga Allah berarti bertumbuh dalam pengenalan akan Allah melalui karyaNya, firmanNya dan pengorbanan AnakNya sebagai korban tebusan keselamatan bagi umat manusia.
Bertumbuh sebagai keluarga Allah berarti keluarga bertumbuh di dalam Kristus yang mempunyai makna lebih mengenal Dia, lebih mengasihi dan menaatiNya. Kelaurga Kristen merupakan pusat dan tujuan dari perjanjian Allah, yakni untuk menjadi saksi bagi dunia. Karena itu sebagai anggota keluarga Kristen harus melakukan yang terbaik dalam membangun keluarga yang berkenan kepada Allah. Keluarga yang berkenan kepadaNya lah yang merupakan keluarga Allah.



KELUARGA ALLAH

Konsep Teologi Keluarga Allah


Pendahuluan
Keluarga merupakan lembaga yang fenomenal dan universal. Didalamnya terdapat anak-anak yang dipersiapkan untuk bertumbuh. Keluarga adalah lembaga masyarakat paling kecil tetapi paling penting. Tetapi kata keluarga terlalu banyak dipakai oleh berbagai orang dari berbagi kelompok sehingga menjadi hilang makna yang sesungguhnya. Karena itu keluarga Kristen adalah miniatur dari keluarga Gereja. Persekutuan bersama dalam keluarga bersifat dinamis dan harus dijaga keharmonisannya. Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab masing-masing. Dan setiap anggota keluarga Kristen wajib berbuat baik karena Tuhan telah berbuat baik kepada umatNya terlebih dahulu. Karakter, tata nilai dan cara beriman kita muncul dan berkembang dari keluarga tempat dimana kita dibesarkan dan bertumbuh.


1. Konsep Teologi Keluarga Allah
            Keluarga adalah suatu persekutuan dua individu atau lebih yang mempunyai suatu ikatan cinta kasih dalam suatu pernikahan dan ikatan darah, yaitu terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya. Keluarga merupakan tempat anggota keluarga tumbuh dan berkembang bersama-sama. Keluarga terdiri dari tiga sampa empat generasi dan komponen keluarga ini sangat berperan dalam sistem sosial dan ekonomi leluhur Israel (Hans Jachen, 1980 : 28). Keluarga merupakan kelompok atau persekutuan sosial yang paling kecil. Keluarga terbentuk apabila ada ikatan darah, perkawinan atau adopsi. Keluarga merupakan suatu persekutuan yang berawal dari dua orang yang berbeda jenis kelamin yang diikat dalam ikatan pernikahan.
Anggota keluarga dalam pengertian yag luas memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga dan membantu satu sama lain. Pemahaman teologis keluarga Allah adlah lembaga rohani yanng dibentuk oleh Allah dari bumi. Keluarga Kristen adalah persekutuan hidup antara ayah, ibu dan anak-anaknya yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi serta berusaha untuk meneladani hidup Yesus dengan ajaran-ajaranNya dalam kehidupan sehari-hari.
Peran keluarga merupakan tempat pertama menjalani pertumbuhan menyangkut tubuh, akal budi, hubungan sosial, kasih dan rohani. keluarga merupakan pusat pengembangan semua aktivitas, keluarga merupakan tempat yang aman untuk berteduh saat ada badai kehidupan. Keluarga merupakan tempat untuk mentransfer nilai-nilai kehidupan bagi setiap anggota keluarga dan saling belajar hal yang dianggap baik bagi keluarga tersebut. Keluarga merupakan tempat munculnya permasalahan dan sebaliknya merupakan tempat penyelesaiannya. Keluarga yang terbentuk sudah memiliki kepribadian karakter Kristianni tersendiri yang kemudia diterima anak-anakNya karena mereka saling berinteraksi. Kelaurga yang terbentuk dalam kasih dan ajaran Kristus merupakan keluarga Allah yang fungsional dan mengatasi masalah yang mereka hadapu sehingga disebut keluarga stabil dan rukun. Anak memproyeksikan pengalaman dan ketaatan berimannya dengan orangtua dalam memahami serta menunjukkan sikap takut dan hormat kepada Tuhan. Aspek-aspek yang berhubungan dengan etika sosial dan pembinaan orangtua kepada anak dalam keluarga adalah kasih, disiplin, konsistensi, aturan, keimanan serta keteladanan kepemimpinan orangtua.

2. Fungsi Keluarga Allah
            Setelah sebuah keluarga terbentuk, anggota keluarga memiliki tugas masing-masing. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang disebut sebagai fungsi. Adapun fungsi keluarga menurut B.S Sidjabat adalah sebagai fungsi Prokreasi atau keturunan, fungsi sosialisasi, fungsi edukasi, fungsi proteksi, fungsi afeksi (perasaan), fungsi religius, fungsi ekonomis, fungsi rekreasi, dan fungsi status sosial.
Secara khusus menurut iman Kristen keluarga yang dipaparkan dalam Alkitab adalah sebagai rekan sekerja Allah dalam mengelola alam semesta dan isinya (kej 2 : 28), dan sebagai lembaga pendidik utama dan pertama (Ul 6 : 4 – 9), serta sebagai wadah kepada semua anggota keluarga dalam mengekspresikan kasih, kesetiaan dan sikap saling menghormati (Ef. 5 : 22-23; 6: 1-3).

3. Pentingnya Keluarga Allah
            Keadaan keluarga pada masa kini terdapat banyak masalah dan pergumulan yang dihadapi. Keluarga Kristen pada masa kini perlu menyadari peranannya dengan cara merefleksikan nilai-nilai kehidupan berdasarkan Alkitab atau pemahaman iman Kristen sehingga menjadi perpanjangan tangan Allah dalam kehidupan keluarga Kristen secara utuh.
Identifikasi pentingnya peranan keluarga Allah, yakni keluarga sebagai pusat pembentukan rohani, keluarga sebagai tempat bernaung kudus, keluarga yang mencerminkan kasih Allah secara holistik, baik fisik, mental/ emosional, sosial, spiritual/ rohani kepada para anggotanya, dan keluarga sebagai pencerita yang menceritakan karya-karya Allah didalam keluraga sebagai kabar kesukaan.

4. Ciri Keluarga Allah
            Kekristenan diumpamakan dengan Salib. Kayu yang vertikal menunjukkan hubungannya dengan Allah dan kayu yang horizontal menunjukkan hubungannya dengan sesama. Dan hubungan sesama orang Kristen dikenal dengan istilah keluarga allah. Kehidupan keluarga Allah sendiri akan menampakkan diri berbeda dengan keluarga yang bukan Kristen. Ciri keluarga Allah adalah adanya kasih persaudaraan secara rukun, mau mengampuni kesalahan orang lain, persekutuan, hidup dalam kasih dan kekudusan Tuhan, menjunjung kebenaran dan keadilan.

5. Peran Allah dalam Kehidupan Keluarga
            Tuhan merencakanakan terbentuknya sebuah keluarga karena Tuhan mencptakan manusia sepasang yakni laki-laki dan perempuan (kej 2 : 21-25). Manusia diciptakan berbeda tetapi satu kesatuan, artinya manusia diciptakan dalam dua jenis kelamin. Dalam perbedaan itu manusia  menjadi satu kesatuan yang luar biasa karena saling membutuhkan, saling mendukung, saling melengkapi. Tuhan memberikan daya tarik yang biasa dalam diri sebagai laki-laki dan perempuan sehingga mempunyai rasa suka yang membuat mereka bertemu dan mengikat diri. Itulah cikal bakal manusia membangun keluarga. Keluarga sangat membutuhkan Tuhan dalam kehidupan mereka. Jika Tuhan diutamakan, maka sukacita, kekuatan, kemenangan dan penghiburan akan tinggal dalam keluarga. Nilai dan ajaran Kristiani yang ditanam dalam kehidupan keluarga akan terpancar kelaur sehingga merangkul keluarga yang lain untuk tumbuh bersama, dikuatkan serta diteguhkan oleh Tuhan untuk berani “tampil beda” dan siap  menjadi saksi Kristus ditengah masyarakat dimana Tuhan menempatkan kita. Dalam keluarga Kristen ada hal khas yang berkaitan dengan peran Tuhan dalam keluarga. Peran Tuhan itu melingkupi keluarga akan berkat Tuhan, pengampunan, serta pembaharuan hidup oleh Tuhan.

Kesimpulan dan Tanggapan
            Sebuah keluarga Kristen yang baik selaras dengan prinsip-prinsip alkitabiah dan merupakan keluarga dimana setiap anggota keluarga memahami dan memenuhi peran yang telah diberikan oleh Allah. Keluarga bukanlah lembaga yang dirancang oleh manusia. Keluarga diciptakan oleh Allah supaya bermanfaat bagi manusia, dan manusia telah diberi tanggug jawab atasnya. Oleh karena itu, dalam kerendahan hati kita perlu datang kepada Tuhan bersama dengan keluarga kita, mohon Tuhan berkenan hadir dan membaharui kehidupan pribadi dari keluarga setiap hari. Dengan demikian, Tuhan yang menjadi pedoman kehidupan keluarga akan memberi sukacita dan damai sejahtera, sehingga keluarga Kristen dapat menjadi berkakt dan kesaksian bagi sesama kita.