Tuesday, July 23, 2019


Kelas XII Hak Azasi Manusia



  1. 1. HAK AZASI MANUSIA HAK AZASI MANUSIA  MENURUT IMAN MENURUT IMAN KRISTEN KRISTEN 1.  Pengertian Hak Azasi Manusia
  2. 2. Berbicara  tentang Hak Azasi Manusia (HAM)Berbicara  tentang Hak Azasi Manusia (HAM) memang selalu manarik untuk diperbincangkan.memang selalu manarik untuk diperbincangkan. Itu sebabnya selama berabad-abad manusia terusItu sebabnya selama berabad-abad manusia terus berupaya memperjuangkan hak-hak azasinya.berupaya memperjuangkan hak-hak azasinya. Sebelum kita lanjutkan jawablah beberapaSebelum kita lanjutkan jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini.pertanyaan di bawah ini. a. Menurut Anda apakah Hak Azasi Manusia itu?a. Menurut Anda apakah Hak Azasi Manusia itu? b. Tanyakan temanmu apakah Hak Azasi manusiab. Tanyakan temanmu apakah Hak Azasi manusia itu menurut dia?itu menurut dia? c. Bandingkan jawaban Anda dengan jawabanc. Bandingkan jawaban Anda dengan jawaban temanmu. Apakah ada perbedaan? Dalam haltemanmu. Apakah ada perbedaan? Dalam hal apa?apa?
  3. 3. Definisi Menurut Para AhliDefinisi Menurut Para Ahli > John Locke> John Locke Hak asasi manusia adalah hak yangHak asasi manusia adalah hak yang dibawa sejak lahirdibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat padayang secara kodrati melekat pada manusia dan tidak dapat diganggumanusia dan tidak dapat diganggu gugat atau sifatnya mutlak.gugat atau sifatnya mutlak.
  4. 4. > Jack Donnely> Jack Donnely Hak Asasi Manusia adalah hak-hakHak Asasi Manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusiayang dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia.semata-mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukanUmat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya olehkarena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkanmasyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-hukum positif, melainkan semata- mata berdasarkan martabatnyamata berdasarkan martabatnya sebagai manusia.sebagai manusia.
  5. 5. > Prof. Koentjoro Poerbo Pranoto> Prof. Koentjoro Poerbo Pranoto Hak asasi manusia adalah hak yangHak asasi manusia adalah hak yang bersifat asasi. Artinya, hak-hakbersifat asasi. Artinya, hak-hak yang dimiliki manusia menurutyang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapatkodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehinggadipisahkan dari hakikatnya sehingga bersifat suci.bersifat suci.
  6. 6.   Dalam UU RI NO 39 tahun 1999Dalam UU RI NO 39 tahun 1999 tentang HAM dijelaskan HAM adalahtentang HAM dijelaskan HAM adalah “seperangkat hak yang melekat pada“seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusiahakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk  Tuhan Yang Mahasebagai makhluk  Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahNyaEsa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggiyang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara hukum,dan dilindungi oleh Negara hukum, pemerintah dan setiap orang demipemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungankehormatan serta perlindungan harkat dan mertabat manusia”.harkat dan mertabat manusia”.
  7. 7. > Definisi Menurut Alkitab> Definisi Menurut Alkitab (Kej. 1:26-29; 2:17-18)(Kej. 1:26-29; 2:17-18) HAM, adalah hak-hak yang palingHAM, adalah hak-hak yang paling asasi yang melekat pada diriasasi yang melekat pada diri manusia yang melekat secaramanusia yang melekat secara kodrati pada diri manusia sebagaikodrati pada diri manusia sebagai karunia Allah.karunia Allah.
  8. 8. DARI PENGERTIAN DI ATAS,ADADARI PENGERTIAN DI ATAS,ADA TIGA HALYANG PERLU KITATIGA HALYANG PERLU KITA PERHATIKAN. PERHATIKAN.  Pertama bahwa HAM melekat pada diri manusia. Artinya bahwa hak azasi dimiliki oleh setiap manusia diseluruh dunia, tanpa membedakan usia, jenis kelamin, suku bangsa, etnis, agama, warna kulit, dan lain-lain. Hal ini disebut dengan HAM Bersifat Universal. Dan hak azasi itu juga tidak dapat dipisahkan  dari kehidupan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia.
  9. 9. Kedua Bahwa HAM  merupakan anugerahNya.Artinya hak azasi itu diberikan  oleh Tuhan, dan pemberian itu diberikan dengan cuma-cuma. Tuhan memberikan hak azasi itu  pada diri manusia sejak ia “berada” (sejak di dalam kandungan sampai ia mati) atau dengan kata lain  HAM itu bersifat fundamental.Hal itu juga menegaskan  bahwa HAM bukanlah pemberian seseorang, apalagi yang namanya penguasa, pemerintah.  Ketiga Bahwa HAM harus dihormati.Artinya siapapun manusia di muka bumi ini harus menjunjung  tinggi HAM dan pemerintah, penguasa sebagai penyelenggara Negara, penerima mandat dari Tuhan wajib melindungi hak azasi tiap-tiap warga negaranya tanpa membeda-bedakannya.
  10. 10. 2.  Jenis-jenis Hak Azasi Manusia2.  Jenis-jenis Hak Azasi Manusia 1.       Hak warga negara, yang mencakup ruang bebas1.       Hak warga negara, yang mencakup ruang bebas yang harus dijamin setiap pemerintah bagi setiapyang harus dijamin setiap pemerintah bagi setiap warganya.warganya.    2.       Hak-hak politik, yakni hak untuk memberikan2.       Hak-hak politik, yakni hak untuk memberikan “saham”, baik sendiri maupun bersama-sama, kepada“saham”, baik sendiri maupun bersama-sama, kepada pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya.pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya.    3.       Hak-hak ekonomi dan sosial, yakni hak yang3.       Hak-hak ekonomi dan sosial, yakni hak yang dimiliki seseorang dalam berhadapan dengan negara,dimiliki seseorang dalam berhadapan dengan negara, untuk tujuan menghilangkan kesenjangan sosial danuntuk tujuan menghilangkan kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi dan membatasi kerugian-kerugianketimpangan ekonomi dan membatasi kerugian-kerugian yang disebabkan oleh alam, umur, dan seterusnya.yang disebabkan oleh alam, umur, dan seterusnya.
  11. 11. 4.       Sehubungan dengan hak-hak4.       Sehubungan dengan hak-hak ekonomi dan sosial, muncullah hak-ekonomi dan sosial, muncullah hak- hak golongan minoritas dan bangsa-hak golongan minoritas dan bangsa- bangsa. Mereka memiliki hak yangbangsa. Mereka memiliki hak yang fundamental untuk menentukanfundamental untuk menentukan nasib sendiri, yakni baik dalam halnasib sendiri, yakni baik dalam hal untuk memilih status internasionaluntuk memilih status internasional mereka sendiri dengan bebas,mereka sendiri dengan bebas, maupun untuk jenis pemerintahanmaupun untuk jenis pemerintahan yang paling sesuai dengan aspirasiyang paling sesuai dengan aspirasi rakyatnya.rakyatnya.
  12. 12.   a. Hak untuk hidupa. Hak untuk hidup       b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan      b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan       c. Hak mengembangkan diri      c. Hak mengembangkan diri       d. Hak memperoleh keadilan      d. Hak memperoleh keadilan       e. Hak atas kebebasan pribadi      e. Hak atas kebebasan pribadi       f. Hak atas rasa aman      f. Hak atas rasa aman       g. Hak atas kesejahteraan      g. Hak atas kesejahteraan       h. Hak turut serta dalam pemerintahan      h. Hak turut serta dalam pemerintahan       i. Hak wanita      i. Hak wanita       j. Hak anak. Dll      j. Hak anak. Dll
  13. 13. v3. Hubungan Antara Hak dan Kewajiban3. Hubungan Antara Hak dan Kewajiban Pilihlah satu dari tiga pilihan yang tertera  di bawah ini. Dan beriPilihlah satu dari tiga pilihan yang tertera  di bawah ini. Dan beri alasannya mengapa Anda memilihnya.alasannya mengapa Anda memilihnya. ·® Saya memilih hak karena?·® Saya memilih hak karena? …………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ® Saya memilih kewajiban karena?® Saya memilih kewajiban karena? …………………………………………...…………………………………………………………………………...……………………………… ® Saya memilih hak dan kewajiban karena?® Saya memilih hak dan kewajiban karena? …………………………………………………………………………...…………………………………………………………………………...
  14. 14. Setiap hak tak terkecuali HAM malibatkanSetiap hak tak terkecuali HAM malibatkan kewajiban. Sebab hak hanya menjadi hak setelahkewajiban. Sebab hak hanya menjadi hak setelah kewajiban terpenuhi. Sebaliknya kewajiban jugakewajiban terpenuhi. Sebaliknya kewajiban juga melibatkan hak, sebab kewajiban  hanya dapatmelibatkan hak, sebab kewajiban  hanya dapat dilaksanakan sebaik-baiknya apabila hak dihormati.dilaksanakan sebaik-baiknya apabila hak dihormati. Hak tanpa kewajiban adalah kesewenang-Hak tanpa kewajiban adalah kesewenang- wenangan. Sedangkan kewajiban tanpa hak adalahwenangan. Sedangkan kewajiban tanpa hak adalah perbudakan. Dengan kata lain sejatinya hak danperbudakan. Dengan kata lain sejatinya hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan. Contoh Andakewajiban tidak dapat dipisahkan. Contoh Anda sebagai seorang pelajar yang duduk di SLTA kelassebagai seorang pelajar yang duduk di SLTA kelas XII memiliki hak untuk menerima pengajaran dariXII memiliki hak untuk menerima pengajaran dari guru, menggunakan fasilitas sekolah yang ada,guru, menggunakan fasilitas sekolah yang ada, namun disamping itu Anda juga memiliki kewajibannamun disamping itu Anda juga memiliki kewajiban yakni membayar uang sekolah, mematuhi tatayakni membayar uang sekolah, mematuhi tata tertip yang ada di sekolah Anda,dll.tertip yang ada di sekolah Anda,dll.
  15. 15. 4. HAM Dalam Perspektif Iman4. HAM Dalam Perspektif Iman KristenKristen       Pertanyaan yang paling      Pertanyaan yang paling mendasar bagi kita adalah, darimendasar bagi kita adalah, dari manakah kita dapat menemukanmanakah kita dapat menemukan bahwa setiap manusia mempunyaibahwa setiap manusia mempunyai hak azasi. Dr. Eka Darmaputerahak azasi. Dr. Eka Darmaputera mengatakan: untuk mengkaji HAMmengatakan: untuk mengkaji HAM dalam perspektif iman Kristen harusdalam perspektif iman Kristen harus bertolak dari dua konsep yangbertolak dari dua konsep yang mendasar antara lain:mendasar antara lain:
  16. 16. a.      Kedaulatan Allah Yang Univesal a.      Kedaulatan Allah Yang Univesal           Di atas sudah diuraikan bahwa HAM merupakan         Di atas sudah diuraikan bahwa HAM merupakan anugerah Allah kepada manusia. Allah yang adalahanugerah Allah kepada manusia. Allah yang adalah sumber HAM itu sendiri memiliki kedaulatan atassumber HAM itu sendiri memiliki kedaulatan atas seluruh alam beserta dengan segala isinya. Allah adalahseluruh alam beserta dengan segala isinya. Allah adalah Tuan atas segala tuan dan Raja atas segala raja. Dia tidakTuan atas segala tuan dan Raja atas segala raja. Dia tidak memiliki tandingan yang setara; Dia bukan hanya Tuhanmemiliki tandingan yang setara; Dia bukan hanya Tuhan atas setiap penguasa di bumi, tetapi juga Tuhan diatas setiap penguasa di bumi, tetapi juga Tuhan di surga.Oleh karena Allah berdaulat, berkuasa  atas segalasurga.Oleh karena Allah berdaulat, berkuasa  atas segala sesuatu, maka tidak ada satu orang, lembaga, penguasasesuatu, maka tidak ada satu orang, lembaga, penguasa pun yang memiliki wewenang untuk membatalkan hak-pun yang memiliki wewenang untuk membatalkan hak- hak tersebut kecuali Allah. Ketika seseorang, lembaga,hak tersebut kecuali Allah. Ketika seseorang, lembaga, bahkan sang penguasa melakukan pelanggaran terhadapbahkan sang penguasa melakukan pelanggaran terhadap HAM, sesungguhnya ia telah melakukan pelanggaranHAM, sesungguhnya ia telah melakukan pelanggaran terhadap ketetapan Allah.terhadap ketetapan Allah.
  17. 17. b.      Citra Allah Pada Diri Setiap Manusiab.      Citra Allah Pada Diri Setiap Manusia Dalam kisah penciptaan disebutkan bahwa AllahDalam kisah penciptaan disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia  menurut gambar dan rupaNyamenciptakan manusia  menurut gambar dan rupaNya (Kejadian 1:26), atau lebih dikenal dengan istilah(Kejadian 1:26), atau lebih dikenal dengan istilah imago imago deidei. . ImagoImago = citra/gambar; = citra/gambar; dei dei = Allah. Pernyataan ini = Allah. Pernyataan ini berarti manusia secara unik memantulkan citra Allah  diberarti manusia secara unik memantulkan citra Allah  di dalam kehidupannya. Misalnya  Allah adalah adil adanya,dalam kehidupannya. Misalnya  Allah adalah adil adanya, maka manusia sebagai gambar dan rupa Allah harusmaka manusia sebagai gambar dan rupa Allah harus memancarkan keadilan dalam hidupnya.memancarkan keadilan dalam hidupnya.        Gambar Allah yang ada dalam diri manusia       Gambar Allah yang ada dalam diri manusia mencakup kualitas-kualitas rasional, moral, dan spiritualmencakup kualitas-kualitas rasional, moral, dan spiritual yang memisahkan manusia dari binatang, danyang memisahkan manusia dari binatang, dan menghubungkan manusia dengan Allah. Itulah sebabnyamenghubungkan manusia dengan Allah. Itulah sebabnya manusia memili kebolehan untuk belajar tentang Dia.manusia memili kebolehan untuk belajar tentang Dia.
  18. 18. Dari ayat di atas juga dapat diambil suatuDari ayat di atas juga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa setiap orang diciptakankesimpulan bahwa setiap orang diciptakan sama berharganya dihadapan Allah, apapunsama berharganya dihadapan Allah, apapun latar belakangnya, jenis kelamin, usia, suku,latar belakangnya, jenis kelamin, usia, suku, bangsa, etnis, agama, warna kulit, danbangsa, etnis, agama, warna kulit, dan tingkat sosial ekonomianya. Dihadapan Allahtingkat sosial ekonomianya. Dihadapan Allah tidak ada orang Yahudi, atau orang Yunani,tidak ada orang Yahudi, atau orang Yunani, tidak ada hamba, atau orang merdeka, tidaktidak ada hamba, atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamuada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua satu di dalam Kristus Yesus (Galatiasemua satu di dalam Kristus Yesus (Galatia 3:28) dengan demikian semua orang3:28) dengan demikian semua orang memiliki hak azasi yang sama.memiliki hak azasi yang sama.
  19. 19. Ayat-ayat lain yang dapat kitaAyat-ayat lain yang dapat kita jadikan sebagai acuan dalamjadikan sebagai acuan dalam memahami HAM dalam sudutmemahami HAM dalam sudut pandang iman Kristen antara lain:pandang iman Kristen antara lain: Keluaran 20:17 (hukum taurat), Keluaran 20:17 (hukum taurat),  Imamat 19 (bagaimana bersikapImamat 19 (bagaimana bersikap terhadap sesama, sebangsa danterhadap sesama, sebangsa dan saudara), Imamat 25, Matius 22:37-saudara), Imamat 25, Matius 22:37- 40 (dua hukum kasih) dll.40 (dua hukum kasih) dll.


Saturday, July 20, 2019

Materi 
Kelas X
Semester 1


Bab I   Bertumbuh dan Semakin Berhikmat



Teks Alkitab: 1 Samuel 3:19; 2:26; 1 Korintus 3:1-9



A. Pengantar



Chili Davis, seorang pelatih bisbol Amerika Serikat pernah mengatakan,

“Growing old is mandatory; growing up is optional.” Dalam bahasa Indonesia
ungkapan ini dapat diterjemahkan demikian, “Bertambah umur sudah
seharusnya terjadi. Namun menjadi dewasa adalah pilihan.” Maksudnya, setiap
orang pasti bertambah usianya. Setiap hari, minggu, bulan, dan tahun, usia kita
terus berjalan. Kita tidak mungkin menghentikannya sampai tiba waktunya
ketika kita menutup mata dan meninggal dunia kelak. Namun bertumbuh
menjadi dewasa dalam pemikiran, sikap, dan perilaku, adalah pilihan. Tidak
setiap orang yang dewasa umurnya juga dewasa pemikiran, sikap dan
perilakunya. Setiap orang harus memutuskan untuk berubah menjadi dewasa
dalam hal-hal tersebut, sehingga ia menjadi bijaksana dalam menghadapi
berbagai persoalan di dalam hidupnya.
Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat yang terkenal itu, pernah
mengatakan, “Yang penting bukanlah tahun-tahun di dalam hidupmu,
melainkan hidup yang kamu jalani di dalam tahun-tahun usiamu itu.” Di sini
kembali kita melihat bahwa bukan panjangnya usia, atau sejauh mana umur
kita sekarang, melainkan bagaimana kita mengisi tahun-tahun usia itu dengan
hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Bertumbuh dan
I Semakin Berhikmat



B. Berbagi Pengalaman



Hari Ulang Tahun yang Paling Mengesankan

Coba ceritakan kepada teman-temanmu, ulang tahun kamu yang mana
yang kamu rasakan paling mengesankan. Bagikanlah pengalaman itu kepada
teman sebangkumu. Atau kalau kelas kamu terlalu kecil, coba kumpulkan
dua atau tiga teman yang lain untuk saling menceritakan pengalaman kamu
tentang hari ulang tahun kamu itu.
Ulang tahunku yang paling mengesankan adalah ketika aku
Sekarang, coba jelaskan, mengapa kamu menyebutkan hari ulang tahunmu
tersebut sebagai hari ulang tahun yang paling mengesankan? Siapa di antara
kamu yang pada hari ulang tahun ingat kepada Tuhan dan mengucap syukur
untuk usia yang telah ditambahkan Tuhan kepadamu?
Apakah kamu mengucap syukur untuk tingkat kedewasaan yang semakin
bertambah pada dirimu? Apakah yang kamu maksudkan dengan tingkat
kedewasaan tersebut? Usiakah? Perubahan secara fisik pada diri setiap remaja
laki-laki dan perempuankah? Coba amati keadaan fisik dan kejiwaan kamu di
Kelas X sekarang dan bandingkanlah dengan keadaan kamu ketika masih di
SMP, di kelas VII hingga IX. Perbedaan-perbedaan apakah yang kamu temukan?
Ciri-ciri pertumbuhan fisik yang kamu alami antara usia di SMP (kelas VII
hingga IX) dengan keadaan kamu di kelas X sekarang:
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 3
Ciri-ciri perubahan fisik dan psikologis yang kamu alami antara usia di SMP
(kelas VII hingga IX) dengan keadaan kamu di kelas X sekarang:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………


Sekarang, perhatikan pula, apakah pertumbuhan secara fisik itu sudah

dengan sendirinya merupakan tanda bahwa orang itu sudah menjadi dewasa
dalam pemikiran dan karakternya? Apakah orang itu sudah bertumbuh bukan
saja menjadi dewasa, tetapi juga matang dalam kepribadiannya?
Ciri-ciri pribadi yang matang menurut saya:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………


C. Kisah Tonya Harding

Tonya Harding (lahir 1970) adalah seorang pemain sepatu es (ice-skating)
terkenal di Amerika Serikat. Pada tahun 1994 ia terlibat dalam sebuah
pelanggaran hukum ketika bekas suaminya, Jeff Gillooly, berkomplot dengan
Shawn Eckhardt dan Shane Stant, dan menyerang saingannya dalam olahraga
sepatu es, Nancy Kerrigan, dalam sebuah latihan persiapan Kejuaraan Sepatu
Es Keindahan di AS. Kerrigan dipukul di bagian pahanya, hanya beberapa
sentimeter di atas lututnya, dengan sebuah tongkat polisi lipat. Untunglah kaki
Kerrigan tidak patah, hanya luka-luka, tetapi hal itu telah membuat Kerrigan
mengundurkan diri dari kejuaraan nasional. Harding memenangi kejuaraan itu
(Daily Mail, “ Agony of the ice queen”, 14 September 2013).
Namun peristiwa ini kemudian terbongkar oleh polisi. Polisi dan hakim
membuktikan bahwa Harding mengetahui rencana serangan terhadap
Kerrigan. Harding mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman percobaan tiga
tahun penjara, 500 jam pelayanan masyarakat, dan denda $160.000. Gelar
juaranya tahun 1994 dicabut, dan seumur hidupnya Harding dilarang ikut
4 Kelas X SMA/SMK
serta dalam semua kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi sepatu es
nasional di seluruh AS, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Apa yang kita temukan dalam kisah di atas? Kisah ini menggambarkan
bagaimana seseorang yang sudah dewasa menurut usianya, ternyata tidak
mampu menghadapi masalahnya secara dewasa. Tonya Harding, misalnya, harus
menghadapi Nancy Kerrigan, lawannya yang tangguh dalam pertandingan
sepatu es. Ia khawatir tidak bisa memenangkan pertandingan itu dengan
mengalahkan Nancy di arena pertandingan. Karena itu ketika seseorang
memutuskan untuk mencelakakan Nancy, ia pun berdiam diri, atau bahkan
menyetujui apa yang direncanakan oleh Jeff Gillooly untuk mencelakakannya.
Ini adalah sebuah contoh tentang emosi yang negatif. Emosi seperti ini
seringkali ditampilkan oleh orang-orang yang tidak matang pribadinya, tidak
siap menerima kekalahan secara terhormat, dan karena itu bersedia melakukan
apa saja untuk mencapai tujuannya. Dengan kata lain, secara fisik mereka sudah
bertumbuh, tetapi secara emosional dan kepribadian mereka tetap seperti
anak kecil. Mereka tidak bisa berpikir dengan matang dan bertanggung jawab.
Hal seperti ini dapat kita temukan pula di berbagai aspek kehidupan. Coba
diskusikan hal ini dengan temanmu sebangku, dan carilah contoh-contohnya
dalam kehidupan sehari-hari.


D. Diskusi

Coba diskusikan hal-hal di bawah ini dengan teman sebangkumu, dan
carilah contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari.


Contoh-contoh ketidakdewasaan



Di dalam kehidupan keluarga:

………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Di dalam pergaulan sehari-hari:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 5
Di dunia olahraga:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Di dunia pendidikan:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Di dunia politik:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………


E. Kematangan Pribadi dan Emosi

Salah satu cara yang paling mudah untuk menilai kematangan pribadi
seseorang adalah dengan mengamati ekspresi emosinya. Emosi adalah
pengalaman sadar yang subyektif, yang terutama sekali dicirikan oleh
ungkapan-ungkapan psiko-fisiologis, reaksi biologis, dan keadaan mental.
Dalam kehidupan sehari-hari, emosi seringkali terlepas begitu saja ketika
seseorang tidak mampu mengendalikan dirinya. Akibatnya, perkataan dan
tindakannya pun jadi tidak terkendali. Contohnya, apa yang dilakukan oleh
Tonya Harding dan kawan-kawannya. Setelah semuanya terjadi dan mereka
dinyatakan bersalah, lalu dijatuhi hukuman, mungkin mereka baru menyesali
apa yang telah mereka lakukan.


F. Ekspresi Emosi

Emosi seseorang biasanya bisa dilihat melalui bahasa tubuh, mimik, atau
suara orang tersebut. Gerakan-gerakan atau intonasi suara, walaupun tidak
sama persis dengan orang lain tetap bisa kita lihat. Ada orang yang ingin
memperlihatkan ekspresi emosinya kepada orang lain supaya orang lain
memahami apa yang dirasakannya. Tetapi, ada juga orang yang berusaha
menyembunyikan emosinya supaya tidak diketahui orang lain, tentu dengan
berbagai pertimbangan yang dimiliki oleh orang tersebut.



Sepanjang perjalanan hidup ini, kita akan berhadapan dengan bermacammacam

orang. Selama itu pula kita akan banyak menerima pendapatpendapat
tentang diri kita atau tentang apa yang kita lakukan. Ada yang
memberi pandangan positif, namun ada juga yang negatif. Pendapat atau
pandangan orang lain itu sedikit banyak memberi pengaruh pada bagaimana
cara kita memandang diri kita sendiri. Bukan hanya pendapat orang lain yang
mempengaruhi diri kita, pandangan kita terhadap diri sendiri juga dapat
mempengaruhi cara kita memandang atau menilai diri kita sendiri. Pada
akhirnya, hal itu akan berpengaruh pada perkembangan emosi kita.
Triantoro Safaria dan Nofrans Eka Saputra dalam bukunya Manajemen
Emosi, memberikan contoh tentang bermacam-macam ekspresi jasmani yang
bisa muncul dari emosi seseorang, misalnya:


•• Emosi marah: wajahnya memerah, nafasnya menjadi sesak, otot-otot

tangan akan menegang, dan energi tubuhnya memuncak.
•• Emosi takut: mukanya menjadi pucat, jantungnya berdebar-debar.
Ekman dan Friesen seperti dikutip oleh B. Walgito dalam buku Pengantar
Psikologi Umum (1994), menyebutkan tiga macam emosi yang dikenal dengan
display rules (penampilannya pada wajah atau tubuh manusia), yaitu:
1. Masking: keadaan seseorang yang dapat menyembunyikan atau menutupi
emosi yang dialaminya. Misalnya, seorang perawat marah karena sikap
pasien yang menyepelekan pekerjaannya. Kemarahannya diredam atau
ditutupi sehingga gejala kejasmaniannya tidak tampak.
2. Modulation: keadaan seseorang yang dapat mengurangi emosi yang
dialaminya. Misalnya, karena marah, ia mengomel-ngomel (gejala jasmani)
tetapi kemarahannya tidak meledak-ledak.
3. Simulation: orang tidak mengalami emosi, tetapi seolah-olah mengalami
emosi dengan menampakkan gejala-gejala kejasmanian.
Berdasarkan pembagian emosi di atas, faktor yang paling penting dalam
mengembangkan emosi yang sehat adalah pengenalan yang benar tentang
diri sendiri serta kesediaan untuk bertumbuh dan berkembang menjadi
pribadi yang matang dan bertanggung jawab. Matang, artinya tidak berpikir
kekanak-kanakan, hanya peduli akan kepentingan dan keuntungan dirinya
sendiri. Bertanggung jawab, artinya memperhitungkan setiap tindakannya,
apa untung rugi dari tindakan yang akan saya ambil ini? Apakah saya akan
menyakiti orang lain dengan keputusan yang saya ambil?
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 7
Pada saat yang sama juga ia akan berpikir secara bertanggung jawab atas
dirinya sendiri. Dia akan bertanya, apakah keputusan yang akan saya ambil ini
hanya menguntungkan orang lain, namun pada saat yang sama merugikan
dan menghancurkan diri saya?


G. Belajar dari Alkitab



1. Samuel dan Hofni-Pinehas



Di dalam Alkitab kita dapat menemukan banyak sekali contoh tentang

pribadi yang tidak dewasa, tidak matang, dan tidak bertanggung jawab.
Namun di pihak lain Alkitab juga mengajarkan kepada kita bagaimana cara
hidup orang yang matang dan bertanggung jawab itu. Itulah pribadi yang
Allah kehendaki di dalam hidup kita.
Dalam Kitab 1 Samuel 3:19 dikatakan, “Dan Samuel makin besar dan TUHAN
menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya
gugur.” Samuel adalah salah satu pribadi teladan yang kita temukan dalam
Alkitab. Sejak masa kecil, Samuel telah diserahkan oleh Hana, ibunya, kepada
Imam Eli untuk dibesarkan dan dididik di bait suci Allah di Silo. Hana yang lama
tidak mempunyai anak, bernazar kepada Allah, bahwa apabila ia dikaruniai
seorang anak oleh Allah, maka ia akan menyerahkan anak itu kepada Allah.
Itulah sebabnya Samuel kemudian diantarkan ke Silo untuk dididik oleh Imam
Eli.
Yang menarik ialah Samuel ternyata juga mempunyai dua orang anak lakilaki,
yaitu Hofni dan Pinehas. Kisah tentang kedua anak Eli ini digambarkan
dalam ayat-ayat yang muncul sebelum ayat yang menggambarkan keadaan
Samuel,
12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak
mengindahkan TUHAN, 13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa
itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara
daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di
tangannya 14 dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau
ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu
itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka
memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo. 15 Bahkan
sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada
orang yang mempersembahkan korban itu: “Berikanlah daging kepada imam
untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging
yang dimasak, hanya yang mentah saja.” 16 Apabila orang itu menjawabnya:
“Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu
sesuka hatimu,” maka berkatalah ia kepada orang itu: “Sekarang juga harus
kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan.”
17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan
TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.
Gambaran ini berlawanan seratus persen dengan gambaran yang diberikan
mengenai Samuel. Di satu pihak kita menemukan Hofni dan Pinehas yang egois,
mementingkan diri sendiri, dan tampaknya juga pemarah. Kitab 1 Samuel ini
menceritakan bahwa setiap kali ada orang yang datang mempersembahkan
kurban sembelihan, Hofni dan Pinehas akan menyuruh para pelayan imam
untuk mengambilkan daging yang paling atas, yang paling enak, untuk mereka
makan sendiri. Padahal, seharusnya bagian itu dibakar sampai hangus sebagai
lambang persembahan yang penuh kepada Allah. Hofni dan Pinehas tidak rela
membiarkan daging itu hangus begitu saja. “Ini bagian yang paling nikmat.
Mengapa kita harus menjadi orang bodoh dan membiarkannya hangus begitu
saja,” mungkin demikian yang muncul dalam benak pikiran mereka. Itulah
sebabnya mereka mengambil apa yang bukan menjadi hak mereka. Mereka
mencuri, atau dalam istilah sekarang, kasus ini dikenal sebagai korupsi.
Demikian pula halnya dengan para pelayan imam itu. Mereka takut
menghadapi anak-anak tuan mereka, sehingga mereka mengikuti begitu saja
apa yang diperintahkan kepada mereka. Mereka tidak berani membantah
perintah Hofni dan Pinehas, sebab mereka adalah anak-anak dari tuan mereka.
Mungkinkah mereka takut dimarahi oleh Imam Eli? Mungkinkah mereka
berpikir bahwa anak-anak Imam Eli tidak boleh dibantah, karena mereka anakanak
hamba Tuhan? Apapun juga alasannya, tampaknya para pelayan ini pun
hanya memikirkan keselamatan mereka sendiri. Hanya berusaha mencari
aman!


Sementara itu, bagaimana dengan Samuel? Ia digambarkan sebagai anak

yang makin besar dan disertai Tuhan. Ia semakin besar dan semakin disukai oleh
Tuhan maupun manusia. Bagaimana ini bisa terjadi? Tentulah ini disebabkan
oleh kedewasaan Samuel, kematangan pribadinya dan emosinya, dan sikapnya
yang tidak egois atau mementingkan diri sendiri. Samuel selalu memikirkan
pentingnya pelayanannya kepada Allah dan umat Israel.


2. Perpecahan di Gereja Korintus

Sebuah kisah lain tentang sikap yang tidak dewasa dan bertanggung jawab
dapat kita temukan di kalangan gereja perdana di Korintus. Dalam 1 Korintus
3:1-9 kita menemukan kisah tentang pertikaian yang terjadi di gereja Korintus.
Gereja itu terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok yang masing-masing
saling membanggakan diri sendiri. Muncul orang-orang yang mengklaim “Aku
dari golongan Paulus,” atau “Aku dari golongan Apolos.” Mungkin pula ada
kelompok-kelompok lain yang mengaku “Aku golongan dari Yesus,” sementara
yang lainnya mereka anggap bukan pengikut Yesus atau tidak mempunyai
Yesus.
Masing-masing kelompok ini menganggap diri mereka lebih baik, lebih
hebat, bahkan lebih tinggi daripada yang lainnya. Kalau demikian yang terjadi,
siapakah yang paling benar? Bagaimana pendapat kamu? Coba berikan
contoh-contoh tentang pertikaian di dalam gereja atau antar-gereja yang
kamu ketahui dan tunjukkanlah apa kira-kira faktor penyebabnya!
Contoh-contoh pertikaian di dalam gereja masa kini:
.………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Menurut kamu, apa penyebabnya? Ledakan emosi yang tidak terkendali?
Ketidakdewasaan pribadi anggota-anggotanya? Sikap yang tidak bertanggung
jawab dari pimpinan dan anggota gereja? Kemungkinan-kemungkin apa lagi
yang bisa menimbulkan pertikaian gereja? Coba tuangkan pemikiran kalian di
bawah ini:
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
………………………..……………………....……............…………
Sekarang, bayangkanlah apa yang akan terjadi apabila Hofni dan Pinehas
ternyata hidup bertanggungjawab, tidak egois, tidak mementingkan diri
sendiri, dan tidak emosional. Bagaimana kira-kira kisah mereka akan berlanjut?
Bayangkanlah pula keadaan gereja di Korintus apabila anggota-anggotanya
tidak terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok yang membanggakan diri
sendiri dan saling melecehkan, bahkan menghina kelompok-kelompok yang
dianggap menjadi lawannya.
Dalam 1 Korintus 13:11 Rasul Paulus berkata,
“Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa
seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku
menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.”
Dari sini jelas bahwa “Bertambah umur terjadi dengan sendirinya, tetapi
menjadi dewasa adalah pilihan.” Untuk bisa bertumbuh dan menjadi dewasa,
kita harus berusaha meninggalkan sikap kekanak-kanakan kita, cara berkatakata,
merasa, dan berpikir seperti kanak-kanak. Kita harus bisa mengendalikan
emosi kita dan mempertimbangkan setiap keputusan kita sebelum kita
tergesa-gesa mengatakan sesuatu dan memutuskan untuk bertindak. Kita
perlu bertanya terlebih dahulu, apakah dampak kata-kata dan tindakan saya
itu bagi saya dan bagi orang lain?
Samuel bertumbuh dari kanak-kanak menjadi dewasa dan mengalami
semuanya dengan indah. Kitab 1 Samuel 2:26 melukiskan, “Tetapi Samuel yang
muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun
di hadapan manusia.” Ini semua terjadi karena ia hidup dengan firman Tuhan.
“Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun
dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur” (1 Sam. 3:19). Indah, bukan?



H. Bertumbuh menjadi Berhikmat



Dalam Amsal 2:6 dikatakan, “Karena TUHAN-lah yang memberikan hikmat,

dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.” Menurut kamu apakah
artinya kalimat ini?
Kalimat di atas berarti:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………



Dalam Kitab I Raja-raja 4:29-30 dikatakan,

29 “Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat
besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, 30 sehingga hikmat
Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang
Mesir.”
Hikmat Salomo dapat kita temukan di dalam cerita ketika Salomo dihadapkan
dengan sebuah persoalan yang sangat berat. Dua orang ibu datang kepadanya,
masing-masing memperebutkan seorang bayi yang mereka akui sebagai bayi
mereka.
Bagaimanakah kelanjutan cerita tersebut? Bacalah perikop 1 Raja-raja 3:16-
28 dan kisahkan kembali ceritanya. Lalu coba jelaskan apa makna ayat 1 Rajaraja
3:28 yang berbunyi, “Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan
hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka
melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan
keadilan.”


I. Refleksi



Thomas Huxley, seorang pemikir Inggris, pernah mengatakan, “Jangan kita

lupakan, bahwa apa yang kita sebut sebagai alasan-alasan yang rasional untuk
keyakinan kita, seringkali adalah upaya-upaya yang sangat tidak rasional untuk
membenarkan naluri-naluri kita.” Apa maksud Huxley dengan kata-katanya ini?
Maksudnya, seringkali kita berusaha untuk membenarkan naluri-naluri kita
yang egois, yang emosional, yang tidak peduli terhadap orang lain, dengan
alasan-alasan yang tampaknya rasional. Misalnya, seorang remaja laki-laki
yang menuntut agar pacarnya memenuhi kebutuhan seksualnya dengan
mengatakan, “Kamu harus buktikan bahwa kamu betul-betul sayang aku. Kalau
kamu betul-betul sayang aku, kamu mestinya rela tidur dengan aku.”
Seorang gadis yang tidak emosional, yang mampu mengendalikan pikiran
dan emosinya dengan baik, akan menolak permintaan ini. Apa yang terjadi kalau
setelah ia menyerahkan kegadisannya, laki-laki ini kemudian meninggalkannya?
Apa yang terjadi kalau dia menjadi hamil karena keputusannya itu? Siapa
yang mau bertanggung jawab? Selain itu, ia harus bertanya pula apakah
tubuhnya secara fisiologis sudah siap untuk melahirkan bayi? Data-data medis
menunjukkan bahwa perempuan yang hamil dan melahirkan pada usia yang
terlalu muda cenderung mengalami kematian pada proses melahirkan karena
memang tubuhnya tidak siap untuk proses yang sangat berat itu. Semua ini
harus menjadi dasar pertimbangan yang matang, dan di situ kedewasaan
kamu akan terlihat dan diuji.


J. Sikap Saya



Lihatlah bagan di bawah ini, dan coba gambarkan sikap dan perbuatan

apa yang seharusnya kamu lakukan dalam masing-masing situasi itu untuk
menunjukkan kepribadianmu yang dewasa dan bertanggung jawab.


1. Situasi: Temanmu meminta contekan dan gurumu mengetahuinya. Kamu

dihukum guru, sementara temanmu tidak.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
2. Situasi: Tim sepakbola sekolahmu kalah dalam pertandingan melawan
sekolah lain dan diejek-ejek.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
3. Situasi: Kamu ditegur teman karena berpacaran dengan seseorang yang
tidak disukai temanmu itu.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
4. Situasi: Kamu tidak ikut dalam kerja kelompok tetapi karena guru kamu
tidak tahu, maka ia memberikan nilai yang sama untuk kamu dengan
anggota kelompok lain.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 13
5. Situasi: Ada seorang teman menurut kamu suka sekali membantah
pernyataan-pernyataan kamu sehingga membuat kamu kesal.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
6. Situasi: Teman baik kamu berhasil menjadi juara sementara kamu hanya
menduduki tempat ketiga.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
7. Situasi: Kamu seorang murid perempuan, dan pacar kamu, salah seorang
teman laki-laki kamu di kelas, menuntut agar kamu mengadakan hubungan
seks dengannya, sebagai tanda bahwa kamu benar-benar mencintainya.
Reaksi kamu:
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
.………………………..……………………....……............…………
8. Sebutkanlah minimal tiga hal yang menunjukkan kematangan emosional
dirinya, serta sikap yang menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawab.
a. ....................................................................................................................
b. ....................................................................................................................
c. ....................................................................................................................


K. Rangkuman



Masa remaja adalah masa yang menyenangkan sekaligus menyulitkan

karena ini adalah masa transisi. Akan tiba masanya kamu akan bertumbuh dan
menjadi dewasa. Seiring dengan perkembangan menuju kedewasaan itu, kamu
juga akan mengalami perkembangan emosi dan menemukan jati diri kamu.
Itulah sebabnya kamu perlu menemukan dan mengenal terlebih dahulu akan
konsep diri kita. Kamu harus memiliki konsep diri yang positif dan berusaha
mengubah dirimu serta cara pandangmu terhadap persoalan di dalam hidup
sehingga kamu akan dapat menanggapi segala permasalahan dengan cara
yang positif pula.
Kita sudah melihat bagaimana sifat kekanak-kanakan, egoisme, emosi, bisa
menyebabkan kita mengambil keputusan-keputusan yang keliru dan bahkan
merugikan kita. Kita sudah melihat bahwa pemahaman tentang diri sendiri
yang kadang-kadang harus berani menerima kekurangan dan kekalahan justru
adalah sikap yang penting sebagai ciri-ciri kedewasan kita. Kita juga sudah
melihat betapa pentingnya hidup bersama dengan firman Tuhan setiap hari
supaya kita bisa bertumbuh menjadi dewasa, matang, dan bertanggung jawab
dalam hidup kalian.
Kesetiaan mempelajari dan menjalankan firman Tuhan dalam hidup kita
– bahkan sejak kita masih kanak-kanak – akan membimbing kita ke dalam
kehidupan yang berhikmat, seperti yang diperlihatkan oleh Samuel dan
Salomo.
L. Doa Penutup
Kami bersyukur untuk anugerah Tuhan yang begitu besar dalam hidup
kami. Kami bersyukur untuk keberadaan kami saat ini. Biarlah kami
memiliki kepercayaan diri yang baik, ya Tuhan sehingga kami juga
dimampukan untuk memiliki sikap hidup yang baik, yang tecermin
melalui perkataan dan perbuatan kami. Berilah hikmat kepada kami
untuk dapat mengontrol emosi kami dengan baik. Terima kasih ya
Tuhan. Amin.

Sunday, July 14, 2019

MATERI KELAS X


MATERI KELAS X






Secara psikologi dibedakan 6 aspek perkembangan pada manusia:

1.  Aspek fisik/jasmani (sudah mengalami perkembangan secara fisik dan memelihara fisik dengan baik)
2. Aspek intelektual/berpikir (menggunakan akal budi untuk melakukan penilaian dan dalam menghadapi masalah)
3. Aspek emosi (mampu mengendalikan perasaan dengan cara dan alasan yang tepat)
4. Aspek sosial (mampu menempatkan diri sedemikian rupa)
5. Aspek moral (berperilaku sesuai dengan nilai moral yang berlaku secara universal)
6. Aspek spiritual (memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan)

Ada beberapa alasan yang mendasari manusia takut akan Tuhan, diantaranya adalah:

1. Allah itu Kudus (manusia sadar akan kekudusan, keadilan dan kebenaranNya sebagai pasangan terhadap kasih dan pengampunanNya) Amsal 2:5
2. Allah layak mendapat hormat (manusia memandang Tuhan dengan penuh kekaguman, menghormati dan mengagungkanNya sebagai Allah. Keluaran. 20:18-19; Ulangan 5:22:27. seperti tertulis dalam perintah ketiga dalam Dasa Titah (10 perintah Allah)
3. Allah memiliki Kuasa (manusia percaya menaruh iman untuk diselamatkan. Keluaran 14:31)
4. Allah adalah awal dari segala pengetahuan (pemahaman manusia dalam menyikapi hidupnya di dunia).

Masa remaja adalah masa terjadinya proses pencarian dan pemantapan sifat serta kebiasaan yang akan menjadi ciri khas seseorang.

Gaya funky: penampilan yang bertujuan mengundang perhatian orang lain dan dianggap hebat oleh yang melakukannya

Faktor-faktor yang berperan dalampembentukan karakter:

1. Pola asuh orang tua
2. Pengalaman masa lalu
3. Norma masyarakat
4. Lingkungan


Dalam psikologi komunikasi dikenal apa yang disebut dengan jendela Johari yang terdiri dari 4 jendela untuk melihat siapa diri kita/untuk pengenalan akan diri sendiri.

Daerah Terbuka : Hal-hal yang ada dalam diri kita tetapi kita tidak keberatan diketahui oleh orang lain. (kita lebih banyak berperilaku sesuai dengan tuntutan orang-orang disekitar kita, exp. ramah)

Daerah Tersembunyi : Hal-hal terdalam dari diri kita yang kita simpan rapat-rapat dan tidak ingin diketahui orang lain. (impian, harapan, rasa malu, rasa takut, khawatir, dll)

Daerah Buta : Hal-hal dari diri kita yang menjadi bahan gossip bagi orang lain terhadap diri kita. (sifat-sifat buruk kita yang biasanya telah diketahui orang-orang disekitar kita).

Daerah Tidak Dikenal : Hal-hal yang membuat kita penasaran, karena hal-hal ini sama sekali tidak kita ketahui/hanya Tuhan yang tahu. (kapan dan bagaimana cara saya meninggal, siapa jodoh saya, dll)



Karakter orang dengan Konsep diri positif menurut D.E. Hamachek:

1. Mampu bertindak benar

2. Sanggup menerima dirinya 

3. Memiliki keyakinan dan kemampuan untuk mengatasi masalah

4. Memiliki keyakinan terhadap pendapatnya

5. Merasa setara dengan orang lain

6. Menerima pujian secara wajar



Karakter orang dengan Konsep diri negatif menurut William D. Brooks dan Philip Emert:

1. Peka terhadap kritik 3. Hiperkritis

2. Responsif terhadap pujian 4. Pesimis



Penggolongan jenis berpikir menurut Edward de Bono:

1. Berpikir faktual atau informatif

2. Berpikir secara emosi

3. Berpikir mengenai ketepatan

4. Berpikir mengenai keuntungan

5. Berpikir mengenai ide-ide baru

6. Berpikir mengenai berpikir itu sendiri



Tahapan-tahapan dalam berpikir berpikir:

1. Orientasi (mengidentifikasi/merumuskan masalah)

2. Preparasi (mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah)

3. Inkubasi (membiarkan pikiran beristirahat sejenak saat berhadapan dengan jalan buntu)

4. Iluminasi (serangkaian pikiran terdalam yang diyakini dapat digunakan dalam pemecahan masalah) 

5. Verifikasi (menguji/menilai secara kritis pemecahan masalah)




Tipe manusia menurut Paul G. Stolzt:

1. Quitter (mudah menyerah)

2. Camper (berjuang setengah-setengah)

3. Climber (tidak mudah menyerah/gigih)



Fungsi keluarga secara umum:

1. Reproduksi (wadah resmi untuk melahirkan anak sebagai generasi penerus keluarga)

2. Pengaturan seksual (pasangan suami/isteri memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk berhubungan seksual) 

3. Sosialisasi (orang tua wajib mengajarkan tentang norma dan nilai yang berlaku dimasyarakat)

4. Afeksi (anggota keluarga wajib saling mengasihi dan menerima baik kelebihan maupun kelemahan anggota keluarga)

5. Status (seluruh anggota keluarga akan menerima status mereka masing-masing. Exp. Sebagai isteri, suami ataupun anak)

6. Perlindungan (anak-anak yang lahir berhak menerima perlindungan dari orang tua)

7. Ekonomi (suami bertanggung jawab mencukupi kebutuhan ekonomi anggota keluarga)



Fungsi keluarga menurut Alkitab:

1. Mengolah alam semesta (Kejadian 1:28)

2. Lembaga pendidik pertama dan utama (Ulangan 6:4-9)

3. Wadah bagi anggotanya untuk mengekspresikan cinta, kesetiaan dan saling menghormati (Efesus 5:22-6:4)



Fondasi dalam keluarga Kristen: 

1. Memprioritaskan Kristus dalam hidup

2. Saling mengasihi dan menghormati

3. Cinta kasih tanpa batas

4. Empati dan simpati antar sesama anggota keluarga


Dasar Keluarga Kristen

Perkawinan menurut Alkitab

Ø Kejadian 2:18: “Tuhan Allah berfirman: Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Landasan perkawinan Kristen adalah penolong yang sepadan, maksudnya seorang suami/isteri merupakan pasangan yang harus menjadi penolong yang sepadan. Alkitab mengatakan “saling” jadi bukan hanya satu tetapi kedua belah pihak harus saling menolong.


Ø Kejadian 2:24“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
Pernikahan pertama di bumi diberkati langsung oleh Tuhan melalui bersatunya Adam dan Hawa. Demikianlah pernikahan Kristiani mengharusnya pasangan menjadi satu daging, sehingga setelah diberkati menjadi sepasang suami/isteri mereka menjadi “satu daging” yang artinya menjadi dua pribadi sehati. Kedua belah pihak saling memahami, mengambil keputusan bersama dan menghadapi masalah hidup secara bersama-sama.


Fungsi Keluarga:

Keluarga inti adalah ibu, ayah dan anak-anak. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat.

Ø Menurut sosiolog fungsi keluarga adalah:

· Reproduksi (meneruskan keturunan)

· Pengaturan seksual (memiliki hak dan kewjiban melakukan hubungan seksual dengan pasangan)

· Sosialisasi (mengajarkan kepada anak tentang agama yang diyakininya,serta norma dan nilai yang berlaku di masyarakat)

· Afeksi (suami isteri saling mengasihi, menerima dan menghargai juga terhadap anak-anak)

· Status (baik sebagai isteri ataupun suami)

· Perlindungan (anak-anak yang lahir mendapatkan perindungan dari orang tua)

· Ekonomi (suami sebagai kepala keluarga bertanggung jawab memberi nafkah keluarganya)


Ø Menurut Alkitab fungsi keluarga adalah:

· Mewakili Allah dalam mengolah alam semesta Kejadian 1:28: “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan tahlukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”

· Menjadi lembaga pendidik pertama dan utama Ulangan 6:4b-7: “Tuhan Allah itu Allah kita, Tuhan itu Esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. 

· Menjadi wadah bagi anggotanya dalam mengekspresikan cinta, kesetiaan dan saling menghormati Efesus 5:22-6:4:“Kasih Kristus sebagai dasar hidup suami isteri (5:22-33), dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan (6:4) Di dalam keluarga manusia pertama kali belajar tentang arti kasih dan penerimaan, kerja sama, toleransi, solidaritas, keadilan, kebenaran dan empati.
Keluarga Kristen adalah gambaran dari keluarga Allah, saling mengasihi, saling setia dan saling menghormati. Tidak dibenarkan adanya perceraian dalam keKristenan, apapun yang menjadi alasannya. 
Matius 19:5-6:“dan firman-Nya: sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang telah disatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”

4 hal yang menjadi fondasi kuat dalam keluarga Kristen:

1. Memprioritaskan Kristus dalam hidup

Saling mengasihi dan menghormati diantara suami isteri, anak terhadap orang tua, orang tua terhadap anak, serta seluruh anggota keluarga


















PACARAN MENURUT IMAN KRISTEN






Batasan-batasan berpacaran remaja Kristen, terdapat dalam ajaran-ajaran Tuhan, dimana perbuatan-perbuatan yang merupakan kenajisan bagi Tuhan harus dihindari. Kolose 3:5 “karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.”
Pada dasarnya Tuhan sudah menuliskan hukum dan batasan-batasan kehidupan itu dalam hati setiap umat-Nya.dan hal inilah yang menjadi dasar bagi remaja Kristen sebagai umat Tuhan untuk melakukan segala sesuatu yang benar di hadapan Tuhan, termasuk dalam gaya berpacaran remaja Kristen. 
Firman Tuhan dalam surat Ibrani 8:10b menuliskan: “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku”

Ketika diperhadapkan dengan berbagai pilihandan tantangan dalam kehidupan dan pergaulan remaja, khususnya dalam usaha diterima sebagai remaja “modern” (dengan gaya hidup bebas, misalnya: free seks, narkoba), sebenarnya suara Tuhan telah berbicara melalui akal budi dan hati kecil remaja Kristen. Jadi, batasan-batasan berpacaran remaja Kristen intinya tidak ada larangan yang pasti misalnya: dilarang berciuman, tetapi setiap remaja Kristen akan melakukan tindakan-tindakan dalam pergaulan bersama pacar, harus berdasarkan hukum Tuhan. Jika tindakan tersebut merupakan kenajisan bagi Tuhan maka jangan pernah melakukan tindakan tersebut. Bukankah hakikat berpacaran adalah belajar mengenal diri sendiri melalui orang lain (diluar orang tua dan keluarga) yang didasari oleh perasaan cinta. Bukankah Tuhan berfirman “kuduslah engkau sebab Aku kudus”.

Firman Tuhan dalam Keluaran 20:1-17 berisi 10 perintah Allah, yang diantaranya adalah:

Ø Perintah ke 8 “Jangan Berzinah”

Kesimpulan:


Batasan-batasan berpacaran remaja Kristen:

1. Berpegang pada hukum Tuhan

2. Menghindari hal-hal yang pada akhirnya membawa kepada perbuatan yang merupakan kenajisan bagi Tuhan

3. Perhatikan norma-norma Kristiani (yang terdapat dalam 10 perintah Allah)


I. Menjadi Murid Yesus Kristus 

a. Mewujudkan IdentitasSebagai Murid Yesus Kristus

Seorang yang mau menjadi murid, harus bersedia memenuhi syarat-syarat yang diajukan oleh gurunya. Demikian menjadi murid Yesus Kristus, selain syarat Yesus juga meminta agar murid-murid-Nya mau melakukan kehendak-Nya yaitu: mewujudkan kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama (Matius 22:37-40; Lukas 10:33-37) dan juga menjadi saksi Injil (Matius 28:19-20)

b. Syarat menjadi murid Yesus Kristus (Lukas 9:22-26; 14:25-33)

1. Menyangkal Diri (Matius 16:24). Menyatakan “tidak” pada diri kita untuk hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan (Galatia 2:20).

2. Mengutamakan Yesus Dalam Hidup (Lukas 14:26). Ketika menjadi murid Yesus, komitmen kita terhadap Yesus lebih diutamakan.

3. Memikul Salib (Matius 5:10-12; Filipi 1:29). Harus rela menderita demi iman kepada Yesus.

4. Mengikut Dia (Lukas !*:22). Mengikuti teladan, ajaran dan kehendak Kristus.